
wartamoro.com. Harapan dipasang tinggi di pundak Mason Mount saat bergabung dengan Manchester United (MU). Ia berstatus bintang baru sepak bola Inggris. Mount melambung bersama Chelsea dan diharapkan mengangkat Setan Merah. Nomor ikonik Cristiano Ronaldo diberikan kepadanya.
Keinginan tetap hanya sebagai harapan. Gunung yang didambakan bergoyah-goyang di lapangan, memberikan assist sempurna atau memasukkan bola ke gawang, malahan terpaku di area pemulihan. Dia menjadi mayoritas penonton sebelum secara bertahap menyatu lagi dengan timnya.
"Meskipun sulit, namun saya sudah mendapatkan pelajaran berharga dari pengalaman-pengalaman ini," ujar Mount menjelang pertandingan final Liga Europa antara Manchester United dan Tottenham yang akan digelar di Bilbao pada 21 Mei 2025.
Berbagai cedera yang dialaminya sudah mengurangi kesempatan sang pemain untuk tampil sebagai starting eleven menjadi hanya 12 kali di Premier League selama dua tahun sejak bergabung dengan klub ini senilai sekitar Rp 1,13 triliun dari Chelsea pada tahun 2023.
Sepanjang periode tersebut, ia harus melihat penurunan kinerja Manchester United di lapangan yang semakin memburuk secara signifikan. Klub juara Liga Inggris sebanyak 20 kali ini diyakini akan menyelesaikan musim ini dengan jumlah poin serta peringkat liga tertinggi dalam sejarah Premier League.
Meskipun demikian, Liga Europa memberikan kesempatan tak terduga bagi Manchester United untuk memperbaiki musim mereka yang kurang baik. Di samping bisa meraih piala, tersedia juga tiket untuk bertanding di Liga Champions pada musim mendatang.
Untuk Mount, yang baru-baru ini pulih sepenuhnya, hal ini merupakan kesempatan idaman setelah dua tahun mengalami kemunduran dan kekecewaan di Old Trafford. Sedangkan untuk Manchester United, gelar juara kali ini adalah titik balik penting.
Sebagai sebuah tim, kita paham dengan kondisi yang sedang kita hadapi. Kita mengerti bahwa kompetisi ini masih kurang baik bagi kita dan kita belum mencapai standar yang dibutuhkan, namun Liga Europa merupakan ajang yang kita incar seperti akhir dari perjalanan," ujar Mount. "Kita tidak akan membiarkan hasil serta kinerja kita di liga terlupa.
Ini merupakan pertandingan terakhirnya. Bila kita berhasil memenangkan laga ini, maka akan menjadi penutup yang baik untuk sebuah musim yang berat.
Hadiah dari periode pemulihan yang melelahkan di pusat kebugaran United di Carrington karena cederanya otot betis dan hamstring adalah gelar tersebut. Musim ini dia baru bermain sebanyak sembilan kali sebagai starting lineup, dengan tiga pertandingan terakhirnya justru terjadi pada bulan ini.
Bukan selalu sederhana," katanya. "Banyak waktu saya habiskan di Carrington dengan berbaring di ranjang rehabilitasi di lokasi yang seharusnya menjadi arena pelatihan saya.
Saya duduk di tribun untuk menyaksikan permainan yang sangat menginginkan saya ikuti sendiri. Saya telah mempertimbangkan semua hal demi proses pemulihan saya dapat cepat selesai sehingga saya bisa bergabung lagi sesegera mungkin. Ini terus-menerus menjadi fokus utama bagi saya.
Perjuangan
Masalah yang dialami Mount di tim United berbanding terbalik dengan pengalamannya di Chelsea, tempat dia dihormati seperti pahlwan usai lulus dari akademi klub dan menyumbangkanassist untuk gol kemenangan Kai Havertz dalam pertandingan final Liga Champions tahun 2021.
Dia menjadi elemen krusial dalam timnas Inggris yang finis sebagai runner-up di kejuaraan tersebut, serta tampil sebagai starter pada pertandingan final menghadapi Italia di Stadion Wembley.
Penghormatan untuk nomor punggong 7 yang dipakai oleh tokoh penting klub seperti Eric Cantona, David Beckham, dan Ronaldo menjadi indikasi betapa prestisiusnya penghargaan tersebut dari Manchester United.
Akan tetapi, bukannya menghasilkan momen-momen istimewa bersama jersey bernomor populer tersebut, Mount malah menyaksikan penampilan Manchester United merosot sehingga mantan sangarjuru taktik Erik ten Hag pun dipecat. Pelatih yang kini tengah membimbing tim, Ruben Amorim, kemudian berhadapan dengan tantangan untuk menukil musim tersulit sepanjang catatan klub di Premier League.
Tetapi, dalam beberapa minggu belakangan ini, Mount sudah memperlihatkan tanda-tanda kebolehannya yang membuat Manchester United berminat untuk merekrutnya, khususnya dengan kedua golnya saat menghadapi Athletic Bilbao di semifinal Liga Europa.
Gol kedua tersebut, tendangan dari luar garis tengah lapangan, sungguh cocok dengan nomor punggung yang dipakainya.
Gunung tahu betul-betul paham tentang rintangan dan kegembiraan yang datang dengan bermain di pertandingan akhir, serta bersumpah akan memastikan dirinya dan rekannya dalam tim tak akan melewatkan peluang emas itu seminggu ini.
Ia merosot dari puncak kesuksesan global menuju titik terendahnya dalam beberapa minggu tahun 2021 — menyabet gelar Liga Champions bersama Chelsea namun gagal di partai final Kejuaraan Eropa dengan timnas Inggris lewat adu penalti.
Keduanya memberikan dampak yang kuat. Dia berkata, "Kekecewaan tersebut sangat berat." Ia melanjutkan, "Rasa kekalahan ini akan bertahan cukup lama." Meskipun demikian, ketika ia meraih kemenangan, dia menjadi sadar tentang bagaimana rasanya dan selalu ingin merasakan hal serupa lagi setiap kali tampil di partai puncak.
Mount berharap dapat menghadiahkan fans dengan hal positif usai akhir musim yang amat mengecewakan bagi United, dimana mereka sudah merugi pada 18 pertandingan liga, catatan buruk sejak tahun 1973-74.
Meskipun memenangi pertandingan final mungkin belum menyeluruh, namun ini akan memberikan kepada mereka sesuatu untuk dirayakan dan itu merupakan sebuah penghargaan," ujarnya. "Harapannya kita dapat mencapai itu dan merasa bangga atas pencapaian tersebut. Tentunya performa di liga masih jauh dari harapan kami. Ini adalah aspek lain yang harus kami tingkatkan demi mendapatkan dukungan mereka.
Posting Komentar