5 Fakta Menarik tentang Hiu Gigi Tombak, Penyergap dengan Habitat Unik

Pernah dengar nama hiu gigi tombak (Glyphis glyphis)? Dari luar, penampilan spesies hiu yang termasuk dalam keluarga Carcharhinidae ini hampir mirip dengan kerabatnya. Namun, tubuh hiu gigi tombak lebih ramping, kepala yang pendek dan lebar, serta memiliki lubang hidung besar di ujung moncong. Sirip mereka terdiri dari sepasang sirip dada yang besar dan panjang, dua pasang sirip perut yang lebih kecil, dua sirip punggung yang relatif besar di bagian depan dan lebih kecil di bagian belakang, serta sirip ekor yang tidak simetris di belakang.

Hiu gigi tajam memiliki 26 hingga 29 baris gigi tajam di rahang atas dan 27 hingga 29 baris di rahang bawah. Mengenai ukuran, sebenarnya spesimen yang ditangkap biasanya masih muda. Individu dewasa pertama kali ditangkap pada tahun 2014 dengan panjang sekitar 2,6 meter. Ukuran ini kemudian menjadi perkiraan panjang maksimum yang bisa dicapai hiu dewasa. Secara umum, hiu gigi tajam merupakan spesies yang jarang ditemui. Namun, bukan berarti kita tidak mengetahui beberapa fakta menarik tentang mereka. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, mari kita mengenal lebih dekat spesies hiu yang mampu bertahan di lingkungan hidup unik ini!

1. Peta penyebaran dan lingkungan pilihan

5 Fakta Menarik tentang Hiu Gigi Tombak, Penyergap dengan Habitat Unik

Dikutip dari Shark References, hiu gigi tombak hanya ditemukan di dua wilayah utama, yaitu Australia dan Papua. Secara khusus, mereka berada di bagian utara dan timur laut Australia, serta bagian selatan Papua Nugini dan bagian Indonesia dari Papua, khususnya daerah Sungai Digul di Distrik Mappi. Luar biasanya, mereka merupakan salah satu spesies hiu yang memiliki kemampuan adaptasi terhadap air yang sangat fleksibel.

Bayangkan saja, hiu gigi tombak mampu hidup dengan nyaman di laut, air payau, hingga air tawar. Hiuh muda biasanya tinggal di daerah sungai dangkal yang memiliki endapan lumpur dan aliran air yang cukup kencang. Sementara itu, hiu dewasa cenderung berada di sekitar muara sungai, air payau dekat hutan bakau, serta pantai. Kedalaman rata-rata yang disukai mereka sekitar 7 meter. Dibandingkan dengan air asin, hiu gigi tombak sebenarnya lebih suka berada di air tawar, hal yang sangat jarang terjadi pada spesies hiu.

2. Makanan favorit

5 Fakta Menarik tentang Hiu Gigi Tombak, Penyergap dengan Habitat Unik

Hiu gigi tombak jelas merupakan predator yang sah di lingkungan alaminya. Berdasarkan bentuk gigi mereka, diperkirakan bahwa spesies hiu ini paling sering memakan ikan bertulang dengan berbagai ukuran. Fact Animal melaporkan bahwa hiu gigi tombak mampu mengejar spesies ikan pari air tawar, ikan lele, hingga udang air tawar berdasarkan pengamatan terhadap isi perut individu yang berhasil ditangkap.

Artinya, hiu gigi tombak tidak terlalu memilih dalam hal makanan. Selama mangsa yang akan dimakan bisa digigit dan masuk ke dalam mulut, kemungkinan besar predator ini akan mengejarnya. Saat berburu, mereka memanfaatkan indra di area moncong atau metode elektroresepsi. Metode ini bergantung pada sensor yang mendeteksi sinyal listrik dari makhluk hidup lain, yang sangat penting mengingat habitat hiu ini berada di daerah yang sangat keruh.

3. Tidak mempercayai indera penglihatan

5 Fakta Menarik tentang Hiu Gigi Tombak, Penyergap dengan Habitat Unik

Dari penampilan fisik, terlihat jelas bahwa bentuk matahiugigi tajam tergolong kecil. Ternyata, ukuran mata yang kecil tersebut berkaitan dengan kemampuan penglihatan mereka. Ya, indra penglihatan hiu yang satu ini bisa dikatakan sangat lemah. Padahal, tempat tinggal mereka berada di aliran air yang keruh dan banyak endapan yang dapat terbawa di atasnya.

Animalia menyebutkan bahwa organ berbentuk pori-pori yang disebut ampula lorenzini, terletak di bagian moncong, merupakan pusat elektroresepsi—seperti yang telah disebutkan sebelumnya—pada hiu gigi tombak. Jumlah ampula lorenzini pada spesies ini lebih banyak dibandingkan hiu lainnya, menunjukkan bahwa mereka sangat bergantung pada organ ini. Untuk berenang secara efisien, sirip punggung besar dari hiu ini sangat membantu dalam bermanuver mengikuti aliran air. Dengan demikian, hiu gigi tombak tidak hanya menghemat energi, tetapi juga mencegah tabrakan dengan benda-benda lain di dalam air saat berenang.

4. Sistem reproduksi

5 Fakta Menarik tentang Hiu Gigi Tombak, Penyergap dengan Habitat Unik

Sebenarnya masih sedikit informasi yang diketahui mengenai sistem reproduksi hiu gigi tombak, karena spesies ini sulit ditemukan di lingkungan alaminya. Diperkirakan bahwa musim kawin mereka terjadi antara Oktober hingga Desember, yaitu akhir musim kemarau di daerah penyebarannya.

Uniknya, dikatakan bahwa ikan hiu ini termasuk hewan vivipar karena betina melahirkan anaknya seperti mamalia. Namun, kemungkinan besar sistem reproduksinya adalah ovovivipar, di mana betina terlebih dahulu bertelur di dalam perut sebelum akhirnya anak menetas dan berkembang di dalam tubuh betina.

Dikutip dari Animalia, hiu gigi tombak betina biasanya hanya melahirkan satu anak dalam satu musim kawin. Panjang rata-rata anak saat lahir berkisar antara 50—65 cm. Diperkirakan bahwa anak hiu ini tumbuh sepanjang 19 cm setiap tahunnya. Seperti spesies hiu lainnya, anak hiu gigi tombak sudah mampu hidup mandiri segera setelah lahir dari perut induknya.

5. Status konservasi

5 Fakta Menarik tentang Hiu Gigi Tombak, Penyergap dengan Habitat Unik

Berdasarkan data dari IUCN Red List, kondisi perlindungan hiu gigi tombak termasuk dalam kategori hewan yang rentan menghilang (Vulnerable). Perkembangan populasi mereka dilaporkan terus menurun, dengan diperkirakan hanya tersisa 2.500—10.000 individu di alam liar. Terdapat berbagai tantangan yang dihadapi spesies hiu ini.

Penyebab utamanya adalah gesekan dengan manusia karena lingkungan hidup mereka juga menjadi tempat para manusia mencari penghidupan. Hiu gigi tombak terkadang secara tidak sengaja terperangkap dalam jaring nelayan yang digunakan untuk menangkap ikan lain. Selain itu, sungai tempat hiu ini tinggal mulai tercemar oleh limbah tambang dan pembukaan lahan di sekitar sungai. Kondisi ini menyebabkan jumlah populasi hiu gigi tombak semakin berkurang.

Pelarangan menangkap hiu sudah diberlakukan. Namun, isu kerusakan alam masih sangat sulit untuk diatasi. Duuh, semoga spesies tersebut bisa...hiupenghuni air tawar ini dapat bertahan selamanya, ya!

5 Fakta Burung Hantu Afrika, Burung Hantu yang Memiliki Kemampuan Menyamar Sempurna 5 Fakta Mengenai Kanguru Pohon Lumholtz yang Tidak Pernah Berada di Tanah

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama