wartamoro.com, Influencer media sosial Tanner Martin, berusia 30 tahun, meninggal dunia akibat kanker usus besar stadium 4 hanya beberapa minggu setelah menyambut anak pertamanya bersama istrinya Shay. Video perpisahan dan kisahnya telah menarik perhatian luas di Britania Raya, menyoroti pentingnya mengenali gejala kanker usus besar dini, terutama di antara dewasa muda.
Perngoodbye Seorang Ayah yang Dibagikan ke Dunia
Tanner Martin membagikan perjalanannya melawan kanker di media sosial, mendapatkan ratusan ribu pengikut. Instagram Dan TikTok. Pada Juni 2025, pesan perpisahan yang direkam sebelumnya dibagikan oleh istrinya, Shay, di mana dia dengan tenang menyatakan: 'Halo, ini aku, Tanner. Jika kamu menonton ini, saya sudah meninggal.'
Video tersebut memicu keluarnya ungkapan duka dan penghormatan, dengan ribuan orang berkomentar tentang keberanian dan kejujurannya. Tanner merekam pesan itu untuk membantu Shay menghindari trauma mengumumkan kematian dirinya sendiri.
Hanya 41 hari sebelum kematiannya, Tanner bertemu dengan putrinya yang baru lahir, AmyLou, setelah tahun-tahun tantangan kesuburan. Shay melahirkan pada tanggal 15 Mei, dan keluarga itu menghabiskan waktu berharga bersama sebelum kondisi Tanner memburuk. GoFundMe kampanye diluncarkan segera setelah kematiannya untuk mendukung masa depan putrinya.
Gejala Kanker Kolon Sering Diabaikan pada Remaja dan Dewasa Muda
Perjalanan kanker Tanner dimulai pada akhir tahun 2020 ketika dia pertama kali mengalami nyeri perut berkelanjutan dan perubahan kebiasaan buang air besar. Gejala tersebut awalnya diabaikan, sebagian karena usianya.
Pada saat dia menerima diagnosis lengkap, the kanker sudah mencapai stadium 4 dan telah menyebar ke hati. Keterlambatan dalam diagnosis seperti ini sering kali terlihat pada pasien yang lebih muda, di mana gejala kanker usus besar seringkali salah diartikan sebagai masalah gastrointestinal yang kurang serius.
Tanda-tanda awal kanker usus besar meliputi:
・Darah dalam tinja
・Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
・Kekelahan
・Sakit perut berkelanjutan
・Perubahan pada kebiasaan buang air besar
Profesional medis menekankan kepada dewasa muda untuk mencari perhatian medis jika gejala-gejala ini berlanjut, terlepas dari usia.
Kenaikan Tingkat Kanker Kolon di Antara Orang di Bawah Usia 40 Tahun
Cerita Tanner mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat di kalangan komunitas medis. Menurut data yang dipublikasikan, The Guardian , kanker usus sejak dini telah meningkat di seluruh Eropa, dengan Britania Raya termasuk salah satu negara yang paling terdampak.
Sebuah studi yang dirujuk oleh Majalah Time dilaporkan bahwa faktor risiko seperti pola makan, gaya hidup tidak aktif, dan perubahan pada mikrobioma usus mungkin berkontribusi terhadap tren ini.
Para pakar kesehatan telah meminta akses skrining yang lebih luas dan kampanye kesadaran yang menargetkan individu di bawah 50 tahun. Cerita seperti milik Tanner, yang banyak dibagikan di media sosial, membantu meningkatkan kesadaran publik.
Tanner Martin dan Kesadaran Kanker Kolon pada Remaja dan Dewasa Muda
Kasus Tanner Martin telah mendapatkan liputan luas dari outlet berita nasional dan menghasilkan partisipasi yang signifikan di media sosial. Peningkatan visibilitas pengalamannya telah bersamaan dengan pesan baru dari profesional medis dan organisasi kesehatan publik terkait dengan kenaikan kanker kolon pada populasi yang lebih muda.
Badan kesehatan telah mengulangi panduan yang ada dengan menekankan kepada individu di bawah 40 tahun untuk mencari nasihat medis jika mereka mengalami gejala seperti darah dalam tinja, ketidaknyamanan perut berkelanjutan, atau kelelahan tidak terjelaskan. Para ahli medis menyatakan bahwa kesadaran akan tanda-tanda ini , bersamaan dengan evaluasi yang tepat waktu, tetap menjadi hal yang esensial dalam mengurangi keterlambatan dalam diagnosis.
Posting Komentar