Gempa M5,6 di Sukabumi: Penjelasan Resmi dari Ahli Gempa BMKG

Gempa M5,6 di Sukabumi: Penjelasan Resmi dari Ahli Gempa BMKG

wartamoro.com, Peristiwa alam gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 5,6 yang menggetarkan lautan di Selat Sunda, bagian dari Samudra Hindia Selatan Jawa pada hari Selasa (22/04/2025) petang, menjadi fokus perhatian para peneliti seismik dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Daryono, sebagai kepala Departemen Gempabumi dan Tsunami BMKG, memberikan keterangan lebih lanjut tentang insiden ini.

BMKG Regional II melaporkan bahwa gempa berkekuatan mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat tercatat pada jam 17:14 Waktu Indonesia Bagian Barat. Getaran dari peristiwa ini dapat dirasakan di beberapa daerah termasuk Nagrak serta Garut dengan intensitas III MMI, lalu Sukabumi, Cianjur, Cidolog, dan Cidadap mendapatkan dampak antara skala II hingga III MMI. Selain itu juga ada pengamatan yang dilakukan di lokasi lain seperti Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Pelabuhan Ratu, dan Bandung dengan tingkat getaran sebesar II MMI.

BMKG mengindikasikan bahwa titik pusat guncangan terletak di perairan, tepatnya 174 km sebelah tenggara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Episentrum guncangan gempa terletak di ketinggian 10 km. Ini termasuk dalam jenis gempa yang dangkal.

Perbarui Informasi Gempa Magnitudo:5.6 pada tanggal 22-Apri-25 pukul 17:14:00 WIB, lokasi gempa berada di koordinat 8.55 LS, 106.71 BT (berjarak 174 km ke arah tenggara Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat). Dalam kedalaman hiposentrum sekitar 10 kilometer, dampak yang tercatat adalah dirasakan hingga daerah Nagrak dan Garut dengan intensitas MM III, serta wilayah lainnya seperti Sukabumi, Cianjur, Cidolog, dan Cidadap dengan tingkat intensitas MM II sampai III. Di tempat lain juga dilaporkan dirasakan yaitu di kawasan Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Pelabuhan Ratu, dan Bandung dengan intensitas MM II. Demikian informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, ditulis oleh @bmkgwilayah2 pada hari Selasa, 22 April 2025.

Terkait dengan guncangan gempabumi itu, Daryono mengatakan bahwa peristiwa tersebut adalah hasil dari gempabumi permukaan yang disebabkan oleh proses geseran pada lantai samudera.

"Temuan dari pemeriksaan polanya menyatakan bahwa guncangan ini menghasilkan gerak geser atau *strike-slip*, jenis aktivitas yang sering kali muncul dalam wilayah tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa gempa ini berdampak pada sejumlah wilayah di Jawa Barat.

Gempa tersebut terasa sangat keras di Tegalbuleud dengan tingkat kekuatan antara III sampai IV pada Skala Keusutan Maksimum Amati atau MMI. Hal ini mengakibatkan sebagian besar penduduk merasakan guncangannya di dalam huniannnya, hingga memecahkan piring keramik serta membuat kaca jendela retak-rretak," katanya.

Pada saat yang sama, di kawasan Nagrak dan Garut, dampak gempa dinilai mencapai tingkat III menurut Skala Mercalli Intensitas Modifikasi (MMI). Di wilayah lain seperti Sukabumi, Cianjur, Cidolog, dan Cidadap, penghuninya mengalami intensitas antara II hingga III MMI. Sementara itu, beberapa tempat seperti Cihanjuang, Citeko, Cisarua, Pelabuhan Ratu, dan juga Kota Bandung merasakan getaran dengan intensitas sebesar II MMI.

"Walaupun terasa oleh banyak orang, guncangan ini belum mencapai kekuatan yang diperlukan untuk mengakibatkannya rusak parah," jelasnya.

Daryono mengingatkan untuk menjaga ketenangan masyarakat dan tidak gampang dipengaruhi oleh berita yang asal-usulnya masih meragukan.

"Saya menyarankan kepada publik agar menjauhi gedung-gedung yang sudah retak ataupun hancur karena guncangan gempa dan sebaiknya periksalah terlebih dahulu situasi bangunan tersebut sebelum masuk lagi ke dalam hunian," jelasnya.

Sampai pukul 17.50 WIB, BMKG belum melaporkan adanya guncangan gempa bumi susulan (*aftershock*). Namun demikian, warga dihimbau untuk tetap berhati-hati dan siaga akan potensi gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja.

"Kita tetap memantau situasi dan akan menginformasikan perkembangan terkini jika ada guncangan lanjutan. Keselamatan warga merupakan keutamaan bagi kita," demikian katanya.

Guncangan dari gempa itu terasa cukup kuat di berbagai daerah pantai bagian selatan Jawa Barat, meliputi area Sukabumi serta sekitarnya.

Aprianti (33), salah satu penduduk dari Kebonpedes Sukabumi, menyampaikan bahwa guncangan gempa cukup dirasakan di daerahnya.

"Di sini cukup terasa kekuatannya, tetapi tidak untuk waktu yang lama. Hingga orang-orang hampir ingin keluar dari rumah," katanya.

Warga di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, merasakan getaran gempa yang cukup kuat menurut Andri.

Dia mengatakan, "Terasa cukup keras di sini. Saya sempat keluar dari ruangan ini."

Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda ambil ketika gempabumi terjadi:

1. Tetap tenang

Ketika gempa terjadi, usahakan agar jangan sampai panik dan tetaplah tenang!

Bernafas panjang-panjang, kemudian perhatikan lingkungan Anda dan carilah lokasi yang tepat sebagai tempat berteduh.

2. Di dalam rumah

Apabila ketika guncangan terjadi kamu sedang berada di kamar hotel, usahakan untuk mengevakuasi diri serta orang-orang di sekitarmu.

Bersembunyi di bawah meja merupakan lokasi ideal untuk menjaga diri dari jatuhnya objek saat guncangan gempa.

Kemudian, tutupilah kepalamu menggunakan sesuatu yang lembut.

Sebagai contoh bantal, helm, atau papan. Namun, cara termudah adalah Anda dapat menggunakannya dengan posisi berbaring telentang dan memanfaatkan kedua tangan.

3. Di luar ruangan

Apabila ketika gempa terjadi Anda berada di luar bangunan, langkah awal yang perlu diambil adalah pindah jauh dari struktur bangunan serta tiang listrik untuk mencapai area yang lebih lapang.

Tenanglah dengan mengambil nafas yang panjang dan jangan melakukan apa pun.

Karena umumnya setelah gempabumi pertama akan muncul gempabumi susulan.

4. Di kerumunan

Apabila kala itu Anda tengah berada di antara keramaian, umumnya akan timbul ketidaktenangan.

Agar mencegahi situasi itu, coba amati instruksi dari tim penjaga keselamatan dan upayakan segera berpindah ke anak tangga darurat menuju area terbuka.

5. Pada pegunungan atau di daerah berkelanjutan tinggi

Apabila gempa terjadi ketika Anda sedang berada di pegunungan, sebaiknya pindah ke area yang lebih luas untuk mencari perlindungan.

Jauhi area di sekitar lereng gunung karena berisiko terjadi tanah longsor yang dapat membahayakan nyawa.

6. Di laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.

Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.

7. Di dalam kendaraan

Untuk mereka yang tengah dalam perjalanan ketika guncangan gempa terjadi, sebaiknya berpegang kuat untuk menghindari jatuh.

Berkasalah di area terbuka dan hentikan perjalananmu disitu.

Skala Gempa

Diketahui bahwa getaran gempa diukur menggunakan skala MMI.

Berikut adalah skala MMI yang diambil dari situs web BMKG:

I MMI

Gelombang guncangan dari gempa tidak bisa dirasakan kecuali dalam kondisi istimewa dan hanya oleh sebagian orang.

II MMI

Goncangan dari gempa dirasakan sebagian orang, dan objek-ringan tergantung seperti lampu gantung ikut berayun.

III MMI

Guncangan gempa terasa sekali di dalam rumah.

Gemetar pada lantai teras seolah meningkat saat truk sedang melaju.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Guncangan dari gempa bumi bisa dirasakan kebanyakan orang, mereka lari ketakutan, piringan keramik retak, perabot melayang-layang, tiang serta objek besar kelihatan goyang, sementara bandul pada bel mengendap.

VI MMI

Gelombang guncangan gempabumi terasa oleh setiap orang.

Banyak orang kaget dan segera meninggalkan tempat tersebut, plester pada dinding rontok dan cerobong asap pabrik mengalami kerusakan kecil.

VII MMI

Setiap orang di dalam rumah pergi.

Rumah mengalami kerusakan kecil namun memiliki struktur dan konstruksi yang solid.

Pada struktur yang memiliki kualitas kurang memadai, muncul keretakan dan beberapa bagian telah hancur, sementara itu cerobong asap pun mengalami patah.

Dan getarannya bisa dirasakan oleh penumpang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Gangguan kecil pada struktur gedung yang kokoh.

Retak pada struktur gedung yang tidak memadai, tembok lepaskan diri dari kerangka hunian, cerobong asap pabrik serta patung runtuh, air menjadi kotor.

IX MMI

Rusaknya struktur bangunan yang kokoh, bagian rangka rumah berubah bentuk dan tak lagi tegak, disertai munculnya retakan di mana-mana.

Kediaman itu nampak berpindah dari dasar semula. Saluran air di dalam bangunan tersebut patah.

X MMI

Struktur berbahan dasar kayu yang kokoh hancur, kerangka bangunan terlepas dari fondasi, permukaan tanah retak dengan pola melingkar, longsoran tanah merata di setiap aliran sungai serta area-area miring.

XI MMI

Gedung-gedung yang masih bertahan hanya sebagian kecil.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Saluran bawah tanah menjadi tak berguna, tanah retak, dan rel jadi sangat berkelok-kelok.

XII MMI

Musnah sepenuhnya, ombakan terlihat di atas tanah.

Lanskap menjadi suram, objek dilempar ke angkasa.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama