wartamoro.com, Promosi lewat WhatsApp tuh ada banyak banget caranya, tapi kalau disederhanakan... ya intinya cuma ada 2 strategi utama:
1️⃣ Kejar Target
2️⃣ Jadi Magnet
Nah, dua metode ini beda banget pendekatannya. Yuk kita bahas satu per satu!
🔍 1. Metode “Kejar Target” (Push Strategy)
Di metode ini, kamu aktif nyari orang yang bisa dihubungi lewat WA. Jadi kita yang nyamperin calon pembeli, bukan mereka yang datang ke kita.
Gimana caranya?
Biasanya kamu akan ngumpulin database nomor WA, lalu mulai kirim pesan penawaran. Ada 3 cara umum buat dapetin nomor-nomor itu:
📦 Beli database WA dari pihak tertentu
🕵️♂️ Scrape nomor dari grup WA atau internet pakai tools
🎲 Random generate nomor WA (pakai tools juga)
💡 Tapi inget! Nomor-nomor itu perlu dicek keaktifannya dulu ya, biasanya pakai tools validator biar gak sia-sia kirim pesan ke nomor mati.
Lanjut, gimana pengiriman pesannya?
📨 Bisa manual satu-satu
📢 Bisa via fitur broadcast (WA Business)
🤖 Atau pakai tools tambahan (yang legal yaa~)
TAPI... 🛑
Metode ini penuh risiko loh. Biasanya muncul beberapa masalah:
⚠️ Langsung jualan ke orang asing = Ditolak mentah-mentah!
Ibarat cowok tiba-tiba ngajak nikah cewek yang baru kenal. Ya ditolak lah, bro 😅
🚫 Pesan dianggap spam, akhirnya diblok, dilaporin, bahkan bisa bikin akun kamu kena banned sama WhatsApp 😱
🤖 Kirim pesan massal = butuh tools, dan tools ini sering bermasalah + tetap rawan banned
Kenapa bisa rawan banned?
Karena WA tuh didesain buat komunikasi normal, bukan buat kirim pesan massal pakai robot. Jadi wajar kalau mereka punya sistem buat deteksi aktivitas mencurigakan.
✨ Tips Biar Gak Dianggap Spam (Kalau Mau Pakai Cara Ini):
📸 Pakai foto profil yang sopan dan profesional
📝 Tulis deskripsi profil yang informatif
👋 Kirim pesan pengenalan dulu, jangan langsung jualan!
🙋 Kenalkan diri kamu dengan baik
🧠 Gunakan bahasa yang singkat & mudah dipahami
📦 Tawarkan produk yang memang berkualitas
💬 Gunakan pendekatan soft selling
🛑 Berikan opsi keluar: misalnya “Balas STOP jika gak ingin terima pesan lagi”
Dan... jangan baper ya kalau tetap ada yang marah-marah atau blok kamu. Namanya juga mereka gak pernah kasih nomor WA-nya, tiba-tiba dapet promo 🤷♀️
🌡️ Tips: Ubah Cold Market jadi Warm Market
Jangan langsung tembak promosi!
Bikin mereka kenal dulu, percaya dulu, baru deh kamu bisa mulai jualan.
Contoh pesannya kayak gini:
“Hai Kak 👋
Saya XXXX, jual konten tulisan siap pakai buat blog, email, dan sosmed.
Saya punya 5 contoh konten GRATIS. Kalau Kakak mau liat, cukup balas ‘MAU LIHAT SAMPLE’.
Tapi kalau gak butuh, balas aja ‘STOP’, nanti saya gak kirim pesan lagi 😊”
Dengan begitu, kamu tahu siapa yang minat dan siapa yang enggak.
✅ Yang balas "MAU LIHAT SAMPLE" = prospek hangat
❌ Yang balas "STOP" = jangan diganggu lagi
Simple dan sehat, kan?
🧲 2. Metode “Jadi Magnet” (Pull Strategy)
Nah kalau cara ini, kamu gak ngejar target, tapi kamu yang ditargetin 😎
Yup! Kamu bikin orang datang sendiri ke kamu. Lebih elegan, gak diblok, gak dianggap spam, dan cocok buat kamu yang mau bangun branding jangka panjang.
Kelebihannya?
✨ No blokir, no report, no banned
📈 Fokus ke kualitas prospek
🏗️ Bangun branding jangka panjang
💬 Interaksi lebih alami
Cara Prakteknya:
🎁 Bikin giveaway atau penawaran gratis yang BERNILAI
Misalnya kamu jual artikel siap pakai. Nah, kamu bisa:
📄 Ambil 5 artikel contoh, gabungin jadi 1 file PDF
📁 Simpan di Google Drive
🔗 Pendekin link-nya pakai bitly.com
📘 Bikin cover 3D biar kelihatan kayak eBook keren
🖥️ Tampilkan di landing page dengan tombol “Dapatkan Sekarang”
Saat orang klik tombolnya, mereka diarahkan ke chat WA kamu. Nah, dari situ kamu tinggal kasih link download-nya.
BONUS:
Setelah mereka WA kamu duluan, kamu:
✅ Punya nama & nomor mereka
✅ Bisa simpan ke Google Contact
✅ Legal dan jelas prospeknya karena mereka datang sendiri
Tetap sediakan opsi “STOP” ya, biar list kamu tetap sehat dan gak bikin risih orang yang udah gak tertarik.
Dua metode ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing:
📌 Kejar Target cocok buat kamu yang pengen cepat dapet banyak prospek, tapi harus siap mental dan resiko.
📌 Jadi Magnet lebih lambat di awal, tapi hasilnya lebih stabil, legal, dan membangun branding jangka panjang.semoga sukses !
Posting Komentar