Rekor terburuk itu lahir pada lanjutan laga MLS 2025 di Stadion Allianz Field, Sabtu (10/5/2025) waktu setempat atau Minggu subuh WIB.
Lawatan Inter Miami berujung kekalahan telak 1-4 dari tuan rumah Minnesota United.
Lionel Messi bermain sejak menit pertama di posisi penyerang tengah.
Seperti biasa, bintang terkenal asal Argentina itu tidak kurang dalam memberikan sentuhan magisnya.
Lionel Messi mencetak gol penting bagi lini depan skuad tersebut.
Lelaki yang bakal genap usia 38 tahun pada tanggal 24 Juni nanti tersebut menembakkan 5 peluru dengan 3 di antaranya menuju arah gawang.
Ia juga menciptakan 4 peluang bagi koleganya.
Upaya pertama Messi mencetak gol terjadi di menit ke-48.
Ia mendapatkan bola dari kawannya yang juga mantan pemain Barcelona, yakni Jordi Alba, di area penalty.
Lionel Messi mengendalikan bola dengan kakinya yang kiri sebelum mengeksekusi tendangan akurat yang menerobos masuk di sisi gawang yang berlawanan.
Walaupun dari posisi yang terbatas, ia tetap sukses menembakkan bola ke sisi bawah gawang.
Tetapi, gol itu tidak cukup untuk menyelamatkan Miami.
Tim Javier Mascherano telah mengalami ketertinggalan 0-2 pada babak awal.
Gol dari Messi hanya mengurangi selisih skor menjadi 1-2.
Dengan sisa sekitar 20 menit dalam pertandingan, The Herons justru kemasukan dua gol lagi lewat kesalahan Marcelo Weigandt yang berbuah menjadi bunuh diri dan tendangan dari pemain serang Finlandia bernama Robin Lod.
Inter Miami kalah dengan skor 1-4.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, hasil tersebut merupakan kekalahannya yang paling besar selama karir Lionel Messi, terutama dalam kompetisi liga lokal.
Kekurangan dari nomor 1 sampai 4 sama saja dengan kekalahan yang pernah dialaminya ketika bermain untuk Barcelona melawan Celta Vigo di markas mereka pada tahun 2015, serta saat menghadapi Real Madrid pada tahun 2008.
Hasil minor di Minnesota juga menambah kelam hari-hari Messi belakangan ini.
Miami sudah menelan 4 kekalahan dalam 5 pertandingan terakhir lintas kompetisi.
Atmosfer negatif ini diduga membuat Messi frustrasi dan capek menggendong Miami sendirian, apalagi setelah mereka tersingkir di Piala Champions CONCACAF.
"Frustrasi Messi begitu kelihatan. Terdapat ketidakpuasan tersendiri di sana, tidak semata-mata bosan," kata analis ESPN sekaligus bintang MLS, Herculez Gomez.
Dirinya merasa tidak puas dengan alur perkembangan kejadian.
Saya kira ia tak menyangka akan seperti ini, dan kekecewaan yang beruntun akhir-akhir ini makin memburuk.
Sampai saat ini dia merupakan pemain paling handal di antara yang lainnya di lapangan.
Kejelasan lainnya adalah bahwa Messi sungguh-sungguh memerlukan tambahan dukungan yang lebih besar.
Leo mendapatkan bola, membidiknya, dan telah mengetahui ke arah mana ia dapat melepas operan.
Di situ, ia akan melarikan diri, dan hal tersebut bergantung pada orang mana yang dioperkannya.
"Bila ia melepaskan operan kepada salah seorang rekannya (Alba, Busquets, atau Suárez), ia mengetahui bahwa mereka mampu membalikkan situasi dengan kembali mendapatkan bola," jelas Gomez kepada TNT Sports.
Inter Miami saat ini berada di posisi keempat di klassemen wilayah timur, tertinggal tiga poin dari pemimpin klasemen, yakni Columbus Crew.
Posting Komentar