Menurut catatan komite, total peserta yang mendaftar sebanyak 4.500 orang.
Dari ribuan peserta tersebut, perkiraan putaran ekonomi dalam acara itu adalah sekitarRp 8 miliar.
Prakiraan tersebut berdasar pada pencatatan tambahan peserta ketimbang Half Marathon Purwokerto 2024.
Di tahun 2024, partisipannya meningkat menjadi 3.300 orang.
Pada saat tersebut, putaran uangnya dinyatakan mencapai kira-kira 6,4 miliar Rupiah.
Saya percaya pendapatan kita akan melebihi angka Rp8 miliar pada tahun ini.
"Sekiranya hal ini menjadi suatu kebiasaan, maka akan terjadi putaran uang yang sangat besar (di Banyumas)," ungkap Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastionio, saat memberikan keterangan pers di Hotel Elsotel, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada hari Sabtu (10/5/2025) malam.
Perlu dicatat bahwa Peluncuran Purwokerto Half Marathon tahun 2025 mencakup empat jenis lomba, yaitu Half Marathon (21K), 10K, 5K, serta 3K yang ditujukan bagi peserta pemula dan anak-anak.
Masyarakat Ramah
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyebutkan bahwa Kabupaten Banyumas adalah salah satu wilayah yang semakin menjadi perhatian para pelari atau runners.
Menurutnya, acara Purwokerto Half Marathon yang telah digelar sebanyak dua kali ini selalu berhasil mengundang banyak peserta.
Bahkan, pada tahun ini dapat menyedot 50 persen peserta lomba dari luar Jawa Tengah.
Menurut Sumarno, Purwokerto memiliki kesan unik di mata para pelari.
Dimulai dari kehangatan penduduk setempat, atmosfer yang teduh berkat banyaknya pohon, hingga lokasi geografis yang unik dengan adanya jalur rata dan menanjak.
Bila warganya bersikap hangat, para pelari tentu akan kembali berulang kali.
"Acara lari ini untuk warga Purwokerto," katanya.
Menurut Sumarno, semakin banyak orang yang menyukai acara balap lari.
Acara tersebut telah sering diselenggarakan di berbagai wilayah lain, seperti halnya dengan Borobudur Marathon, acara Siksorogo Lawu Utara 2024 yang akan digelar di Tawangmangu, serta beberapa event lainnya.
"Selain itu, kami berharap agar seluruh acara terdistribusi merata di Jateng dan tidak hanya terpusat," jelasnya.
Sumarno menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di daerah Jawa Tengah sebagian besar didukung oleh konsumsi.
Jadi, apa langkahnya untuk menarik lebih banyak orang ke Jawa Tengah?
Agar beristirahat di Jawa Tengah, membelanjakan uang di Jawa Tengah, dan mencicipi masakannya di sana.
"Oleh karena itu, UMKM pun dapat tumbuh," ujar Sumarno.
Demikian pula, menurut Sumarno, olahraga lari bukan hanya bertujuan untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga sebagaiolahraga
sebagai upaya mempromosikan gaya hidup sehat.
Menurutnya, langkah preventif lebih unggul dibandingkan dengan tindakan pengobatan.
Posting Komentar