
wartamoro.com, Ketegangan antara Ketua Umum GRIB Rosario de Marshalll yang biasa dipanggil Hercules dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo belakangan ini menjadi topik pembicaraan panas dalam beberapa hari terakhir.
Tudingan Hercules terhadap Sutiyoso memicu respons pedas dari Gatot, yang mengklaim bahwa sang bekas penguasa Tanah Abang tersebut bertingkah tidak sopan. Dengan jelas, Gatot menuduh Hercules menjadi seorang preman yang saat ini berlindung di balik nama sebuah ormas.
Hercules tidak bisa menerima hal tersebut dan mulai bertanya tentang niat Gatot yang dianggapnya merendahkan dirinya. Menurut Hercules, sejauh ini dia belum pernah melakukan kesalahan kepada Gatot. "Saya memiliki dosa apapun bersama Pak Gatot. Mohon bantuannya Pak Gatot agar tidak mengganggu saya," ucapnya ketika memberi penjelasan beberapa hari yang lalu.
Hercules telah memiliki jejak karir yang panjang dalam bidang kekerasan atau 'premanisme'. Dia sempat bersitegang dengan John Kei, seorang pemain keras lainnya yang juga diperhitungkan. Insiden tersebut tercatat terjadi pada tahun 2012.
Lama sebelum itu pula, Hercules sempat bertengkar dengan petarung asal Betawi bernama Ucu Kambing pada tahun 1996. Pertikaian tersebut mengakibatkannya dikucilkan dari kedudukannya di Tanah Abang.
Meski begitu, setelah bertahun-tahun, Hercules yang tiba di Jakarta pada akhir 1980-an menyatakan bahwa dirinya sudah berbeda. Bertahap dia membentuk ormas bernama GRIB. Di tahun 2012, Kantor resmi GRIB dibuka di Palmerah, Jakarta Barat. Tidak main-main, Prabowo Subianto yang menjadi Ketua Majelis Pengawas saat itu turut hadir dalam acara tersebut.
Pada rapat tersebut, Hercules menggalang dukungan dari semua anggota di wilayah-wilayah tertentu guna mendukung Prabowo pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Menurut Hercules, Prabowo merupakan seorang pemimpin yang tegas dalam membela kepentingan rakyat kurang mampu serta dapat menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia walaupun ujungnya beliau sebagai Ketua Umum Partai Gerindra merasakan kekalahan.
Di tahun 2024, GRIB kembali menegaskan dukungannya terhadap Prabowo. Untuk Hercules, mendukung Grub Militer Indonesia (GRIB) bagi Prabowo merupakan suatu keharusan mutlak. Kemudian, ketika delapan tuntutan muncul dari beberapa mantan perwira TNI, hal itu justru memicu kemarahan Hercules.
Salah satu tuntutan purnawirawan tersebut yakni mengevaluasi Wapres Gibran. Hercules menilai tuntutan itu dikeluarkan oleh pihak yang kalah dalam Pilpres.
Hercules lantas menyindir Sutiyoso dan menyebutnya 'mulut bau tanah' setelah mantan gubernur itu 'menyerang' keberadaan ormas. Namun terakhir, Hercules mengaku khilaf atas pernyataannya dan meminta maaf.
Polemik Letjen Kunto
Keluhan para pensiunan militer mengenai upaya impeachment terhadap Gibran pun memicu dugaan lain yaitu tentang penghapusan pangkat Mayor Jenderal Kunto Arief Wibowo sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Penggantian tersebut—yang biasanya dilakukan dengan revisi—telah menimbulkan gempar di dunia maya serta berbagai pembicaraan di kalangan masyarakat umum.
Letnan Jenderal Kunto dikenali sebagai anak dari mantan wakil presiden Try Sutrisno. Bagian Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang disebutkan di sini adalah mereka yang menandatangan permintaan pergantian Gibran.
Inilah inti dari perselisihan antara Hercules dan Gatot beserta usaha mengganti Letjen Kunto yang ditandai dengan spekulasi ini. Ketidakpuasan para pensiunan militer telah menciptakan kekacauan dalam dunia politik nasional.
Kepala Angkatan Bersenjata telah memutihkan keputusannya dan tidak akan mentransfer Mayor Jenderal Kunto.
Kenapa hal ini terjadi? Adakah kebenaran tentang pemindahan jenderal letnan Kunto disebabkan oleh perselisihan antara Try Sutrisno dan Gibran? Apakah memang ada campur tangan dari Prabowo yang menyebabkan pencopotan tersebut dibatalkan?
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei Sianturi mewartakan bahwa Letjen Kunto tak akan menjadi Staf Khusus KSAD sesuai dengan hasil sidang terakhir Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti). Sidang ini melibatkan Panglima TNI, KSAD, KSAL, serta KSAU. Menurutnya, sidang Wanjakti umumnya meramalkan keperluan struktural militer untuk tiga bulan mendatang.
"Rencana Sidang Wanjakti meliputi serangkaian pergeseran akibat adanya pemberhentian. Perubahan tersebut diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dimana Letjen Kunto belum dapat dipindahkan, sebab dia masih memiliki beberapa kewajiban yang harus diselesaikan," jelas Kristomei saat memberikan keterangan pers di Jakarta pada hari Jumat (2/5/2025) malam waktu Indonesia Bagian Barat.
Kristomei juga mengingkarkan bahwa perpindahan posisi Letjen Kunto berhubungan dengan aktivitas politik ayahnya, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, yang menjadi bagian dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI dan turut mendukung tuntutan penggeseran Wapres Gibran Rakabuming Raka melalui MPR.
"Mutasi ini sama sekali tidak berhubungan dengan hal lain di luar organisasi TNI. Semua dilakukan sesuai dengan prinsip keproporan dan profesionalisme dalam tubuh TNI. Mutasi tersebut juga bukan karena sang bapak, Bapak Try yang notabene adalah ayah dari Pak Kunto; sebab itu pun Pak Kunto dipindahkan, tentu saja tidak," jelas Kristomei.
Kunto merupakan anak dari mantan Wakil Presiden Republik Indonesia jangka waktu 1993-1998 serta panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) periode 1988-1993, Jenderal (Purn.) Try Sutrisno. Sejak akhir Januari 2025, ia secara resmi menjabat sebagai Pangkogabwilhan I untuk pertama kali dari bidang militer darat. Prabowo sangat menghormati Try Sutrisno.
Sampai saat ini, permintaan dari 103 perwira tinggi purnawirawan, 73 laksamana, 65 marsekal, serta 91 kolonel masih menjadi sorotan dan menimbulkan diskusi panjang. Meskipun begitu, ada sejumlah besar mantan prajurit yang secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Gibran. Di akhir pekan ini, beberapa tokoh seperti Agum Gumelar, Wiranto, dan Bambang Hendarso Danuri—yang merupakan bagian dari para perwira TNI-Polri yang pensiunan—juga mengeluarkan suara dukungan mereka untuk agenda kerja pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Posting Komentar