Tantangan Visi Indonesia Emas 2045: Pakar UI Diskusikan Kesejahteraan Rakyat

Tantangan Visi Indonesia Emas 2045: Pakar UI Diskusikan Kesejahteraan Rakyat

wartamoro.com,    Pakar Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Prof. Isbandi Rukminto Adi membahas pentingnya perspektif kesejahteraan dalam strategi pembangunan nasional , terutama dalam menyongsong v isi Indonesia Emas 2045. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam Konferensi Internasional Sosial Kerja dan Ilmu-Ilmu Sosial (ICSWSS) 2025, Sabtu (17/5) kemarin.

Isbandi menyatakan bahwa ketidakamanan sosial semakin kompleks . Maka dari itu, per lu pendekatan kesejahteraan sebagai kondisi ideal di mana kebutuhan manusia terpenuhi , masalah sosial terkendali , dan peluang sosial dimaksimalkan .

Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara untuk hidup layak dan berkembang ,” penjelasannya terdapat dalam catatan tertulis yang telah diterima .

Dalam konteks pembangunan , Isbandi mengemukakan bahwa pembangunan endogenus menekankan kemandirian komunitas melalui pembelajaran dan pemberdayaan , serta pentingnya rasa kepemilikan atas proses pembangunan . Pendekatan ini juga menciptakan sistem partisipasi warga dan memberi otonomi pada pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya .

Pendekatan endogenus yang berakar pada komunitas lokal akan memungkinkan masyarakat Indonesia berpartisipasi aktif dalam persaingan global secara bermartabat , serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 sebagai jembatan menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya .

Pada kesempatan yang sama, Direktur Program dari Sekolah Sosiologi NYU di Amerika Serikat, Profesor Qingwen Xu, membahas soal pengembangan pendidikan dan praktik pekerjaan sosial dalam konteks global.

" P endidikan pekerjaan sosial merupakan bidang yang responsif secara global yaitu tidak hanya melayani komunitas lokal , tetapi juga mempersiapkan lulusan untuk memimpin dan beradvokasi di dunia yang semakin kompleks," katanya .

ICSWSS 2025 sendiri merupakan konferensi internasional yang mempertemukan akademisi dan praktisi dari 14 negara di Asia Pasifik , Eropa , dan Amerika, untuk membahas isu pekerja sosial yang dibahas secara global.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama