Viral Buaya Berkeliaran di Sawah di Bantargebang Bekasi dan Bikin Heboh, Ternyata Peliharaan Warga yang Kabur dari Kandang

Viral Buaya Berkeliaran di Sawah di Bantargebang Bekasi dan Bikin Heboh, Ternyata Peliharaan Warga yang Kabur dari Kandang

wartamoro.com -Warga Kampung Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, dibuat geger dengan kemunculan seekor buaya besar yang tiba-tiba muncul di tengah persawahan pada Jumat (18/7).

Kejadian ini mendadak viral setelah video penangkapan buaya tersebut beredar luas di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @jabodetabek24info, tampak warga berkerumun mengelilingi buaya. Beberapa di antaranya bahkan membawa bambu dan mencoba menangkap sang predator air tawar itu secara manual. 

Adegan dalam video lebih mirip film dokumenter ketimbang kejadian di permukiman padat penduduk.

Setelah ditelusuri, ternyata buaya itu bukan buaya liar, melainkan hewan peliharaan milik seorang warga yang berhasil kabur dari kandangnya. 

Tanpa disadari, reptil buas tersebut melenggang ke area persawahan, hingga akhirnya memicu kehebohan. Beruntung, buaya tersebut berhasil ditangkap kembali dan dibawa pulang oleh pemiliknya ke kandang.

Namun, insiden ini langsung menyulut reaksi panas netizen. Banyak warganet mempertanyakan, kenapa masih ada saja orang yang memelihara hewan buas seperti buaya di kawasan permukiman?

“Gak habis pikir. Bisa-bisanya pelihara beginian di rumah,” tulis seorang netizen.

“Kalau kabur terus makan orang, siapa yang tanggung jawab? Mau konten tapi gak mikir keselamatan lingkungan,” komentar lainnya.

Kenapa Buaya Tak Layak Jadi Peliharaan?

Buaya bukan hewan peliharaan biasa. Ia tergolong satwa liar yang memiliki naluri predator tinggi. Dalam kondisi tertentu, buaya bisa sangat agresif dan membahayakan manusia, terutama jika tidak dirawat dengan standar keamanan yang ketat.

Pemeliharaan buaya tanpa izin resmi juga berisiko menimbulkan persoalan hukum. Selain itu, jika buaya lepas ke lingkungan seperti yang terjadi di Bekasi, dampaknya bukan hanya membuat panik, tetapi juga berpotensi mengancam nyawa, baik warga maupun hewan lain di sekitarnya.

Pakar satwa liar juga kerap menekankan bahwa satwa eksotis seharusnya dirawat di habitat aslinya atau di bawah pengawasan lembaga konservasi, bukan dijadikan koleksi pribadi demi sensasi.

Yang jelas, kasus buaya lepas ini menjadi alarm bagi otoritas lokal untuk lebih serius mengatur dan mengawasi pemeliharaan satwa liar di kawasan padat penduduk.

Di sisi lain, masyarakat juga perlu makin sadar bahwa tidak semua hewan eksotis cocok untuk dipelihara.

Keamanan bukan hanya urusan pribadi, tapi juga tanggung jawab sosial. Jangan sampai demi hobi eksentrik, nyawa warga jadi taruhan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama