wartamoro.com - Tampilan wajah pada manusia kontemporer menunjukkan ciri khas yang berbeda— lebih kecil serta rata, secara khusus apabila disandingkan dengan wajah Neanderthal yang dikenali sebagai besar, kuat, dan berkarakteristik hidung lebar. Akan tetapi, alasan evolusi wajah kita hingga mencapai penampakan tersebut masih merupakan teka-teki bagi pakar paleoantropologi.
Kini, penelitian terbaru telah menemukan jawabannya: wajah manusia modern tumbuh lebih lambat dan berhenti berkembang saat memasuki masa remaja awal, sedangkan wajah Neanderthal terus tumbuh hingga dewasa muda.
"Ke dua jenis manusia tersebut mengikuti arah evolusi yang berlainan pada struktur tulang muka," jelas Alexandra Schuh, seorang peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Jerman.
Studi Menyatakan Beda dalam Pertumbuhan Muka
Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 24 Maret di Journal of Human Evolution, Schuh dan timnya menganalisis area tengah wajah ( midface ) dari 174 tengkorak Homo sapiens , Neandertal, dan simpanse. Koleksi tengkorak ini meliputi individu dari usia anak-anak sampai dewasa, yang memungkinkan para peneliti untuk menganalisis perkembangan ontogenetik wajah—cara tulang wajah berkembang dan bertambah besar sepanjang waktu.
Dua metode maju digunakan para ilmuwan dalam analisis tengkorak itu:
- Model Virtual 3D - Mereka menciptakan gambaran tiga dimensi dari kerangka kepala dan mengidentifikasi lebih dari 200 titik pada rahang atas guna menganalisis pola perkembanganannya.
- Pemeriksaan Mikroskopis - Metode ini diaplikasikan dalam pencarian indikasi pembentukan serta penguraian tulang — yaitu proses regenerasi tulang secara alamiah yang bertujuan memelihara bentuk dan ketahanannya.
Perbedaan dalam Pola Pertumbuhan
Temuan analisis tersebut memperlihatkan bahwa struktur muka Neanderthal dan simpanse berkembang dengan pesat serta menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan muka manusia kontemporer. Mulai dari saat dilahirkan, Neanderthal sudah menjalani proses pematangan tulang yang signifikan sehingga membuat bentuk muka mereka terbentuk lebar dan mencuat. Di sisi lain, pada individu orang modern ditemui adanya kadar penyerapan tulang yang lebih tinggi — suatu kondisi dimana tulang tua direngkahi dan diganti dengan tulang baru yang berukuran lebih kecil.
Schuh menyatakan bahwa kami melihat adanya penguatan struktur tulang yang lebih signifikan pada Neanderthal, dengan fitur seperti rahasia besar dan mencuat terbentuk sejak awal perkembangan mereka." Dia juga menjelaskan, "Di sisi lain, manusia modern cenderung memiliki proses penguraian tulang yang jauh lebih cepat.
Penemuan menarik dari para ilmuwan adalah bahwa wajah manusia kontemporer berakhir dalam proses pertumbuhannya jauh sebelum mencapai kedewasaan, tepat di tengah-tengah masa remaja. Sebagaimana ditambahkan Schuh, "Berhentinya pertambahan ukuran lebih cepat merupakan suatu karakteristik unik bagi jenis kami." Karakteristik perubahan seperti itu cuma ada pada Homo sapiens dan bukannya Neanderthal ataupun siapa saja yang tergolong ke dalam genus Pan setara dengan simpanse tersebut.
Mengapa Wajah Neanderthal Lebar, Sementara Itu pada Manusia Modern Jadi lebih Kekecilan?
Ahli sudah sejak dulu mencetuskan beragam hipotesis terkait alasan kenapa bentuk wajah Neanderthal sangat luas. Sejumlah interpretasi di antaranya adalah sebagai berikut:
- Adaptasi terhadap iklim dingin.
- Kebutuhan energi yang lebih tinggi.
- Mengunyah makanan keras yang memerlukan tenaga ekstra.
- Penggunaan gigi sebagai alat bantu.
Di sisi lain, alasan wajah manusia modern menjadi lebih kecil mungkin terkait dengan:
- Temuan dalam proses memasak, yang membantu membuat makanan menjadi lebih lunak dan mudah untuk dikunyah.
- Kenaikan ukuran otak, yang merubah struktur kepala.
Akan tetapi, asal-usul muka kecil pada manusia terus menjadi sebuah teka-teki besar dalam bidang paleoantropologi. Meskipun penyebab dari perubahan ini masih rumit, menurut pendapat Schuh, penelitian kami menciptakan fondasi utama bagi pemahaman lebih lanjut tentang fenomena tersebut.
Penelitian ini telah menerangi cara evolusi wajah manusia mencapai bentuk saat ini. Mengungkap fakta bahwa wajah manusia mulai menghentikan pertumbuhan pada tahapan dini jika dibandingkan dengan Neanderthal dan simpanse, studi tersebut menyediakan pemahaman penting terkait variasi dalam rute perkembangan di antara jenis-jenis primata manusia.
Walau begitu, pertanyaan utama mengenai "kenapa" wajah kita berukuran lebih kecil tetap belum memiliki jawabannya. Akan tetapi, studi ini sudah menyediakan pemahaman yang jernih tentang "cara" hal itu terjadi—ini merupakan tahap awal yang signifikan untuk memperdalam pengertian akan evolusi khas kita. Homo sapiens .
Posting Komentar