wartamoro.com, Paus Fransiskus benar-benar menunjukkan pesona luar biasanya. Ia berhasil mengumpulkan para pendukung fanatik dari Inter Milan dan AC Milan pada pertandingan leg kedua semifinal Coppa Italia musim 2024/25, Jumat (24/4/2025) pagi Waktu Indonesia Bagian Barat.
Pertandingan benar-benar berlangsung menegangkan. Milan berhasil merusak ambisi treble Inter melalui kemenangan telak 3-0, sekaligus memastikan tempat mereka di partai puncak Coppa Italia dengan skor agregat akhir 4-1.
Namun, sebelum pertandingan berlangsung, para suporter fanatik Inter dari Curva Nord dan para suporter fanatik Milan dari Curva Sud sempat bergabung untuk memberikan penghargaan kepada Paus Fransiskus.
1. Penghargaan Khusus dari Ultras Inter dan Milan kepada Paus Fransiskus
Sebelum pertandingan dimulai, para pendukung fanatik dari Inter dan Milan menyingkirkan perbedaan persaingannya sejenak. Mereka berdua bersatu untuk memberikan penghargaan kepada Paus Fransiskus yang baru saja meninggalkan kita.
Ritual penghargaan tersebut disampaikan melalui minute of silence (sambil memperingati penciptaan). Hanya lampu di pusat lapangan yang terangi. Ultras dan pemain berbagi momen untuk mengenang Paus dengan penuh hormat.
2. Pada awalnya terdapat kemungkinan adanya keterlambatan
Pada awalnya, pertandingan antara Inter melawan Milan dalam babak semifinal leg 2 Coppa Italia direncanakan untuk ditunda karena kematiannya Paus Fransiskus pada hari Senin, tanggal 21 April 2025. Akan tetapi, pertandingan tersebut akhirnya tetap dilangsungkan.
Akan tetapi, beberapa pertandingan dalam kompetisi sepak bola Italia harus tertunda mengingat wafatnya Paus. Sejumlah pertandingan Liga Seri A akhir pekan ini pun bakal dimajukan karena upacara pemakaman Paus direncanakan berlangsung pada hari Sabtu (26/4/2025).
3. Orang yang fanatik terhadap sepak bola
Banyak tak banyak sosok Paus yang demikian gemar bermain sepak bola. Salah satunya mungkin adalah Paus Fransiskus, atau sebenarnya Jorge Mario Bergoglio berasal dari Argentina. Ia dikenal sebagai pendukung setia tim sepak bola asal Argentina yaitu San Lorenzo.
Walaupun sangat menyukai sepak bola, Paus secara ujungnya dipaksa meninggalkan keramaian lapangan saat diangkat sebagai pemimpin Vatikan pada tahun 1990. Akan tetapi, ia masih disayangi oleh para penggemar sepak bola, termasuk kelompok pendukung fanatik dari tim-tim seperti Inter dan Milan.
Posting Komentar