
Setelah perjanjian tersebut, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara langsung menghubungi Chief Executive Officer dari Apple, yakni Tim Cook. Mereka membahas tentang rencana penanaman modal Apple di dalam negeri AS.
"Hari ini, saya berbincang dengan Tim Cook, dan menurut pandangan saya, sepertinya dia berniat untuk 'mengevaluasi kembali' rencana yang telah disusun," ujar Trump pada Senin (12/5/2025), seperti dilaporkan Kemarin. KompasTekno dari CNBC , Selasa (13/5/2025).
Hal tersebut tidak menjelaskan secara rinci makna dari frasa "menghitung ulang" yang disebutkan oleh Trump. Kemungkinannya hal itu berhubungan dengan beban biaya Apple pada kuartal ketiga tahun fiskal 2025 (April sampai Juni), diperkirakan akan mencapai angka USD 900 juta atau sekitar RP 14,8 triliun.
Biaya tambahan tersebut dikabarkan dirancang untuk menjaga agar harga iPhone tetap stabil di Amerika Serikat. Hal itu merupakan dampak dari penyesuaian kebijakan tariff atas produk-produk asal Tiongkok yang dikenai bea masuk ke Amerika Serikat sebesar lebih dari 30 persen.
Sebagaimana telah diketahui, sebagian besar produk Apple diproduksi dan disatukan di China. Oleh karena itu, keputusan tarif impor atas barang-barang dari China dapat memiliki dampak signifikan terhadap biaya perangkat-perangkat Apple, seperti halnya dengan iPhone yang ada di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, dengan penetapan sebesar 10% untuk periode 90 hari kedepan (sampai pertengahan Agustus), Apple mungkin akan mengevaluasi ulang biaya-biaya yang telah diestimasikan tersebut.
Oleh karena itu, laporan keuangan Apple untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2025, yang akan berakhir pada Juli 2025, mungkin dapat dikatakan "biasa saja." Ini disebabkan oleh proyeksi beban biaya Apple sebesar 900 juta dolar AS tersebut kemungkinan besar dapat diturunkan.
Walaupun begitu, Apple sampai sekarang belum memberikan informasi tentangrencana terbaruyangejadian setelah pengumuman tariff bea masuk terkiniyang telah disetujui antara AS dan Cina di tengah bulan Mei ini.
Trump saat ini sangat mengantisipasi implementasi investasi Apple di Amerika Serikat dengan nilai mencapai ribuan triliun rupiah.
"Investasi yang direncanakan oleh Apple di dalam negri sebesar 500 miliar dolar AS (kira-kira 8.000 triliun rupiah) akan digunakan untuk mendirikan berbagai pabrik milik Apple di Amerika Serikat. Kita semua sangat mengantisipasi hal tersebut," tambah Trump.
Investasi terbesar Apple dalam sejarah perusahaannya, seperti disampaikan oleh Cook awal bulan lalu, direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap selama empat tahun mendatang.
Investasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan inovasi teknologi, manufaktur, dan pabrik-pabrik modern, termasuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI) secara lokal. Selain itu, rencana tersebut berusaha menciptakan lebih banyak pekerjaan baru di Amerika Serikat.
Posting Komentar