Apa sih copywriting itu?
Copywriting itu seni merangkai kata yang bisa bikin orang tertarik beli produk kita. Jadi, kalau di jualan offline kita perlu pintar ngomong biar closing, nah kalau di dunia online, kita harus pintar nulis biar dagangan laku. Intinya, tulisan kita harus bisa “ngomong” dan meyakinkan orang buat beli.
Kalau pengin omset makin naik, yuk mulai asah kemampuan copywriting kamu. Tenang aja, semua bisa dipelajari kok asal mau konsisten.
Siap belajar bareng? Yuk kita bahas satu-satu turunan dari copywriting.
1. Covert Selling – Jualan Tapi Nggak Kelihatan Jualan 😎
Ini nih teknik jualan terselubung yang seakan-akan kita nggak sedang jualan. Tapi efeknya? Bisa bikin orang penasaran, terus ngechat dan akhirnya beli!
Ciri-cirinya:
-
Nggak ngajak langsung, tapi bikin penasaran
-
Main di emosi bawah sadar
-
Pakai kata-kata ekspresif kayak: luar biasa, Masya Allah banget, frustasi, rame banget, dll.
Contoh:
-
“Wuih, yang survei ke lokasi rame banget. Alhamdulillah…”
-
“Baru buka HP, udah banyak banget yang minta dikirimin lokasi kavling. Luar biasa!”
Kalimat-kalimat itu bikin orang mikir, “Eh, emang ada apa sih? Kok rame amat?” Nah dari situlah percikan closing bisa terjadi ✨
2. Storytelling / Storyselling – Cerita yang Bikin Orang Percaya 📖
Orang lebih suka denger cerita daripada disuruh beli. Betul nggak?
Nah, teknik ini cocok banget buat mereka yang udah kenal sama kamu, tapi masih mikir-mikir buat beli. Ceritakan kisah nyata, pengalaman, testimoni pelanggan, atau bahkan cerita dari tokoh/influencer yang relatable.
Contoh:
-
“Alhamdulillah, pagi ini Bu Winda kirim WA. Katanya udah fix DP 7 kavling. Duh senengnya luar biasa…”
Kalimat kayak gini tuh hangat, jujur, dan bikin orang yang tadinya ragu jadi mikir, “Wah, orang lain aja beli. Masa aku nggak?”
3. Soft Selling – Ajakannya Halus, Tapi Tetap Menggoda ✨
Kalau covert selling nggak ngajak sama sekali, soft selling tetap ngajak… tapi pakai bahasa yang lembut dan bersahabat.
Biasanya kita kasih edukasi dulu, kasih manfaat, baru deh di akhir kita arahkan ke produk.
Contoh:
Tips Investasi Properti Buat Pemula
Investasi properti itu bukan cuma soal tanah dan bangunan, tapi soal masa depan. Salah satu pilihan bijak adalah kavling produktif yang bisa diwariskan ke anak cucu.
Kalau kamu tertarik, boleh cek infonya di bio ya 😊
Ajakan halus kayak gini tetap powerful lho, karena orang merasa dia yang memutuskan, bukan dipaksa.
4. Hard Selling – Jualan Terang-Terangan 💥
Ini cocok banget buat orang yang udah kenal produk kita, atau buat promosi di tempat-tempat kayak marketplace, katalog, atau saat ada promo spesial.
Contoh:
OPEN ORDER KAVLING TAHAP 5!!!
Lokasi strategis, harga ekonomis, bonus gratis perawatan buah 1 tahun!
Order sekarang sebelum kehabisan!
Langsung to the point, nggak pake basa-basi. Tapi ingat, jangan sering-sering hard selling ke orang baru, karena bisa terasa “menyerang”.
Nah itu dia, empat gaya copywriting yang bisa kamu pakai sesuai situasi dan target audiens:
-
Covert Selling – Bikin penasaran
-
Storyselling – Bikin percaya
-
Soft Selling – Bikin nyaman
-
Hard Selling – Bikin langsung action
Setiap gaya punya kekuatan masing-masing. Tinggal kamu sesuaikan dengan kondisi bisnis dan siapa yang kamu ajak bicara.
✨ Ingat: Ilmu itu akan sia-sia kalau cuma dibaca. Yuk langsung praktek!
Bikin konten harianmu jadi lebih berbobot dan menggugah lewat copywriting yang jago menyentuh hati dan pikiran.
Sampai sini dulu ya... Semoga bermanfaat dan sampai ketemu di tips selanjutnya! Semangat jualannya! 💪😊
Posting Komentar