
wartamoro.com , Ketua DPR RI Komisi VI melakukan serangkaian pertanyaan terhadap CEO PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengenai masalah 14 pekerja yang mendapatkan upah sangat tinggi dan istri Direktur Utama diberi fasilitas petugas bantuan ketika perusahaan masih mencatatkan defisit ekuitas.
Anggota DPR dari Komisi VI Mufti Aimah Nurul Anam menginginkan penjelasan lebih lanjut kepada Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani tentang dugaan bahwa 14 pegawai berasal dari Lion Air serta istri mereka menerima fasilitas ayudan.
"Terdapat beberapa isu yang beredar di kalangan publik terkait Direktur Utama tersebut. Isunya pertama menyebut adanya perekrutan massal karyawan dari Lion Air menuju ke Garuda oleh beliau. Sedangkan isu kedua berkembang tentang besarnya upah para profesional handal yang dipimpinnya; mereka mendapatkan bayaran mencapai ratusan juta setiap bulannya dan total ada sembilan individu seperti itu. Selain itu, dikabarkan juga bahwa istri direktur utamanya akan diberikan seorang asisten dengan penghasilan sebesar Rp25 juta tiap orang," ujar Mufti saat melakukan Rapat Dengar Pendapat pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025.
Mufti menambahkan bahwa terdapat banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencatat laba tetapi tidak mengalokasikan dana sebanyak apa yang dilakukan oleh Garuda Indonesia, perusahaan yang masih mencantumkan ekuitas negatif.
"Kami tak keberatan, namun ada pula banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang meski mendapat laba belum tentu menggelontorkan dana secukupnya. Oleh karena itu, kami berharap saran dari Pak Prabowo tentang peningkatan efisiensi dapat diimplementasikan oleh Bapak. Jika kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja_negara (APBN) dengan modal negatif seperti ini terus berlanjut, maka sungguh disayangkan," ungkapnya.
Merespon pernyataan itu, Wamildan Tsani menyangkal kabar tentang 14 pekerja di Lion Air. Beliau menyebutkan bahwa mereka telah mengerahkan sekelompok ahli yang akan mendukung dalam mempercepat peningkatan aktivitas operasional serta improvement di Garuda Indonesia.
"Sebenarnya, nama-nama yang disebut tadi juga diambil dari berbagai perusahaan lain, bukan hanya Lion, dan jumlah gajinya pun tidak tepat jika dikatakan seperti itu," ujar Wamildan.
Dia pun menyatakan bahwa langkah-langkah terhadap 14 pekerja itu mematuhi tatanan dan pedoman GSG yang berlaku. Akibatnya, tak ada transgresi di dalam tahapan perekrutannya.
Posting Komentar