Pelajari Vaksin Meningitis Penting Ini Sebelum Melakukan Ibadah Haji

Pelajari Vaksin Meningitis Penting Ini Sebelum Melakukan Ibadah Haji

wartamoro.com Ibadah haji Merupakan saat suci bagi pemeluk Muslim di seluruh globe. Saat melaksanakan rukun Islam ke lima ini, kondisi kesehatan para peserta haji menjadi aspek penting yang harus disiapkan secara menyeluruh.

Berdasarkan informasi dari situs web Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan (صند Kemenkes Telah ditentukan beberapa vaksin wajib serta disarankan bagi para calon jemaah haji, di antaranya adalah vaksin meningitis. Vaksin ini sangat perlu dipertimbangkan sebelum bepergian ke luar negeri, terlebih lagi jika tujuannya adalah negara dengan status endemik penyakit meningitis seperti wilayah Timur Tengah, mengingat adanya risiko tinggi penyebaran infeksinya. meningitis yang tinggi.

Pada tahun 2024 lalu, berdasarkan nota diplomatik Kedutaan Kerajaan Arab Saudi tanggal 20 Mei 2024 melalui Kementerian Luar Negeri Nomor 211-4239, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui otoritas Kementerian Kesehatan Arab Saudi bahkan mewajibkan vaksinasi meningitis bagi jemaah ke Arab Saudi dengan memperbarui ketentuan kesehatan pada jemaah melalui “Umrah Health Requirements and Recommendations for Travelers to Saudi Arabia for Umrah 1445 H (2024),” dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes.

"Vaksinasi wajib, khususnya vaksinasi meningitis meningokokus untuk jemaah umrah, diresmikan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada tahun 2024 ini. Mulai bulan Juli 2024, aturan tersebut akan diterapkan dengan tegas oleh otoritas penerbangan dari Kementerian Perhubungan Arab Saudi," ungkap Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes RI, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M., seperti dilansir dalam laporannya.

Meningitis ini diambil dari situs web tersebut. Rumah Sakit Universitas Indonesia Merupakan inflamasi pada membran otak dan spinal cord akibat infeksi bakteri, virus, fungi, serta parasit; di antaranya disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.

Meningitis adalah penyakit yang tersebar melalui interaksi fisik seperti percikan napas atau cairan dari saluran pernapasan saat bersin dan batuk, serta disertai tanda-tanda seperti sakit kepala parah, demam tinggi, rasa mual, muntah-muntah, konvulsivasi, sampai hilangnya kesadaran; dalam beberapa kasus bisa menyebabkan dampak residual terhadap fungsi sistem saraf, di mana pasien kemudian dapat merasakan komplikasi jangka panjang termasuk masalah kognitif, kendala bicara, kerusakan penglihatan, pendengaran rusak, lumpuh hingga risiko kematian.

Walau meningitis bisa menimbulkan cacat dan juga membahayakan jiwa, tetapi kondisi tersebut sebenarnya dapat dicegah lewat vaksinasi yang mendukung sistem imun dalam produksi zat penangkal terhadap kuman penyebab meningitis. Bagi calon jemaah haji dari Indonesia saat ini ada dua macam suntikan yang disediakan yaitu vaksin meningokokus polisakarida (MPSV4). Jenis pertama itu cocok diberikan kepada segala rentang usia dan memberikan perlindungan antara tiga sampai lima tahun bagi orang dewasa; oleh karena itu dipilih sebagai opsi utama buat mereka yang sudah berumur lebih dari 55 tahun.

Selanjutnya ada vaksin meningokokus konjugat (MCV4/MenACWY), yang menyediakan perlindungan serta mengurangi risikonya. Meski demikian, hingga kini Badan POM hanya telah mendapatkan persetujuan untuk menggunakan vaksin tersebut secara terbatas pada rentang umur 11 sampai dengan 55 tahun.

Menurut situs web resmi Rumah Sakit Siloam, pemberian vaksin untuk menghadapi penyakit meningitis disarankan untuk individu yang mempunyai sejarah medis tertentu dan juga orang-orang yang bepergian ke negara lain dalam situasi seperti ini:

- Berwisata ke daerah-endemik seperti Timur Tengah perlu dilakukan pemberian vaksin 2–3 minggu sebelum keberangkatan untuk memastikan kemanjuran vaksin tersebut.

- Mengalami masalah pada sistem kekebalan tubuh akibat penyakit tertentu, misalnya kanker dan HIV/AIDS.

- Memiliki gangguan limpa.

- Pernah mengidap meningitis.

Keharusan melakukan vaksinasi sebelum pergi haji pada tahun 2025 jelas tak boleh diremehkan. Di samping mengutamakan kebugaran diri sendiri, proses vaksinasi ini turut merupakan komponen dari tugas sosial dan etika guna memelihara masyarakat dari ancaman wabah yang dapat menyebabkan kerugian besar.

Dengan menyadari betapa pentingnya imunisasi serta dengan adanya dukungan total dari pihak berwenang melalui penyedianfasilitas dan staf kesehatan yang handal, diharapkan masing-masing calon jamaah haji bisa menunaikan ritual tersebut tanpa halangan. ibadah haji secara selamat, tenang, dan bugar.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama