Jakarta Kalah, Ini Kota Paling Macet Nomor 1 di Indonesia

Jakarta Kalah, Ini Kota Paling Macet Nomor 1 di Indonesia

wartamoro.com - Bukan Jakarta, ternyata ini kota paling macet nomor satu di Indonesia.

Ya, kota tersebut adalah Bandung.

Data ini muncul terkait rilis yang diterbitkan TomTom Traffic mengenai kota paling macet di dunia pada tahun 2024.

Pasalnya, Kota Bandung kini menjadi kota paling macet di Indonesia, mengalahkan ibu kota yang sebelumnya dikenal karena lalu lintasnya yang padat, Jakarta.

Kota Bandung berada di peringkat ke-12 dalam peringkat dunia sebagai kota terpadat, jauh di atas Jakarta yang ada di peringkat ke-90.

Selain Bandung dan Jakarta, terdapat juga kota-kota lain di Indonesia yang masuk ke dalam daftar kota terpadat di dunia tersebut.

Berikut adalah data kota paling macet di Indonesia yang dirilis oleh TomTom Traffic selengkapnya:

1. Bandung

• Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 32 menit 37 detik

• Perubahan dari 2023: +30 detik

• Tingkat kemacetan: 48 persen

• Waktu yang hilang per tahun pada jam sibuk: 108 jam

• Peringkat dunia: 12

2. Medan

• Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 32 menit 3 detik

• Perubahan dari 2023: +10 detik

• Tingkat kemacetan: 40 persen

• Waktu yang hilang per tahun pada jam sibuk: 111 jam

• Peringkat dunia: 15

3. Palembang

• Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 27 menit 55 detik

• Perubahan dari 2023: +30 detik

• Tingkat kemacetan: 41 persen

• Waktu yang hilang per tahun pada jam sibuk: 94 jam

• Peringkat dunia: 53

4. Surabaya

• Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 26 menit 59 detik

• Perubahan dari 2023: +10 detik

• Tingkat kemacetan: 31 persen

• Waktu yang hilang per tahun pada jam sibuk: 76 jam

• Peringkat dunia: 70

5. Jakarta

• Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 25 menit 31 detik

• Perubahan dari 2023: +10 detik

• Tingkat kemacetan: 43 persen

• Waktu yang hilang per tahun pada jam sibuk: 108 jam

• Peringkat dunia: 90

Terhadap hal tersebut, Kapolrestabes Bandung bersama jajaran terkait lainnya mempersiapkan penanganan.

Salah satunya adalah penyelenggaraan razia dengan tema Operasi Patuh Lodaya 2025.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menjelaskan bahwa operasi ini dilaksanakan untuk menekan jumlah kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung dan mengedukasi pengendara dalam berlalu lintas.

Selain itu, hal ini diikuti oleh adanya survei yang dilakukan lembaga internasional Tom Tom Traffic Index yang memasukkan Kota Bandung sebagai kota terpadat di Indonesia, "mengalahkan" Medan, Palembang, hingga Jakarta.

Budi menyebut bahwa rapat gabungan bersama Polda Jabar, Pemerintah Provinsi Jabar, dan Kota Bandung telah dilakukan untuk membahas kemacetan di Kota Bandung.

Menurutnya, penanggulangan kemacetan ini harus ditangani dari hulu hingga ke hilir.

"Harus bekerja sama menangani mulai dari hulu sampai hilir, yaitu mulai dari sarana prasarana jalan, anggota di lapangan, termasuk tingkat kepatuhan masyarakat terhadap cara berbudaya dalam berkendara," katanya.

Operasi Patuh Lodaya ini menjadi salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat dalam menghadapi kemacetan, salah satunya terkait parkir liar hingga menjamurnya pedagang kaki lima (PKL) di bahu jalan yang juga berkontribusi pada kemacetan di Kota Bandung.

"Maka dari itu, operasi patuh ini mengingatkan bahwa tidak boleh ada parkir liar, tidak boleh ada PKL-PKL yang memang mengganggu kemacetan," katanya menurut Kompas.com.

Budi mengatakan bahwa kepolisian tetap melakukan tilang, tetapi penindakan dilakukan secara elektronik atau ETLE.

"Surat tilang yang kami gunakan adalah tilang elektronik jika memang sudah sangat mengganggu atau melanggar lalu lintas," katanya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama