Pertalite Tercampur Solar, Belasan Motor Mogok Massal di Jakarta Barat

Pertalite Tercampur Solar, Belasan Motor Mogok Massal di Jakarta Barat

wartamoro.com- Kebocoran bahan bakar Pertalite dengan Solar terjadi di SPBU Kembangan, Jakarta Barat. Akibatnya, belasan kendaraan mengalami kerusakan massal setelah mengisi pertalite di tempat tersebut.

Peristiwa tersebut berdampak panjang. Jajaran manajemen SPBU 34.116.12 Kembangan mulai diperiksa oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Selasa (5/8).

"Pasti kami akan lakukan BAP. Kami panggil mereka hari ini untuk BAP," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Selasa (5/8).

Berdasarkan pendapat Arfan, jumlah saksi yang diperiksa melebihi tiga orang, termasuk petugas, manajer, dan pengawas.

"Saksi-saksi seperti petugas pada saat itu, manajer, dan supervisor. Kami melakukan pemeriksaan sejak pukul 10.00 WIB, belum dapat dipastikan sampai kapan," jelasnya.

Arfan menegaskan, jika ada unsur kelalaian dalam kejadian ini, pihak SPBU dapat dituntut secara hukum. "Jika terbukti ada kelalaian, maka bisa dikenakan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 mengenai perlindungan konsumen," tegasnya.

Kronologi Tercampurnya Bahan Bakar yang Menyebabkan Belasan Kendaraan Mengalami Kegagalan Berjalan

Diketahui, puluhan kendaraan mengalami kerusakan setelah mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat. Penyebabnya, sekitar 8.000 liter Biosolar sudah masuk ke dalam tangki Pertalite.

Kepala SPBU 34.116.12 Kembangan, Ramses Sitorus, mengakui kesalahan yang terjadi. Menurutnya, kesalahan tersebut murni disebabkan oleh kelalaian petugas pengawas saat melakukan pengisian bahan bakar dari mobil tangki ke tangki penampung SPBU.

Pukul 8.30 WIB terjadi kesalahan dalam pengisian bahan bakar dari mobil tangki ke tabung. BBM biosolar masuk ke pertalite. Seharusnya BBM biosolar dialirkan ke tanki pertalite samping. Kesalahan ini disebabkan oleh pengawas yang melakukan aktivitas tersebut tidak mengganti selangnya ke tanki, kata Ramses, Senin (4/8).

Akibat peristiwa ini, kendaraan pelanggan yang telah mengisi pertalite tercampur dengan solar mengalami kerusakan secara massal.

"Maka terjadi kegagalan pada kendaraan pelanggan, akibat hal tersebut kami bertanggung jawab. Untuk kerugian yang dialami pelanggan, kami akan menanggungnya," tambahnya.

Ramses mengatakan hingga saat ini telah dilaporkan 15 kendaraan mengalami gangguan. Namun angka ini kemungkinan akan meningkat karena mungkin masih ada pelanggan yang belum menyadari kerusakan akibat bahan bakar yang tercampur.

Sebagai wujud tanggung jawab, SPBU telah menghentikan seluruh penjualan pertalite sejak kejadian pertama kali ditemukan.

"Sejak kasus pertama muncul, langsung diperintahkan untuk menghentikan penjualan, sehingga seluruh pertalite tidak boleh dijual, tidak ada penjualan," katanya.

Mereka, menurut Ramses, juga telah memberitahukan kasus ini ke kantor pusat Pertamina agar mendapatkan penanganan sesuai prosedur yang berlaku.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama