Orang yang Bermain Olahraga Sejak Kecil Tunjukkan 8 Karakter Kuat Mereka di Usia Dewasa

Orang yang Bermain Olahraga Sejak Kecil Tunjukkan 8 Karakter Kuat Mereka di Usia Dewasa

wartamoro.com, Tiap anak punya rutinitas sehari-hari yang unik, entah itu anak cowok atau cewek.

Kegiatan bermain yang bervariasi ini membantu mereka berkembang dengan memiliki perilaku dan ciri-ciri pribadi yang cocok dengan aktivitas yang dilakukannya sejak dini.

Satu di antara kegiatan tersebut adalaholahraga. Sejumlah anak, khususnya anak lelaki, kerap kali bermain sepak bola dengan penuh semangat sehingga detak jantung meningkat dan bahkan bisa sampai pada cedera lutut saat mereka bersikeras menggagalkan upaya lawannya dalam merebut bola.

Olahraga ini menanamkan pada anak nilai-nilai kerja sama tim, kedisiplinan, serta kemampuan untuk terus berkembang yang akan sangat berguna dalam menghadapi beragam hambatan seiring bertambahnya usia mereka.

Menurut laporan dari Geediting, berikut adalah delapan karakteristik khas bagi mereka yang telah menghabiskan waktu bermain olahraga sejak masa kanak-kanak.

1. Merasa senang bekerja dalam sebuah tim

Kamu, yang saat masih muda pernah menjadi bagian dari sebuah tim olahraga, akan cepat menyadari bahwa keberhasilan bukan hanya berkat satu atau dua pemain handal, tetapi lebih pada kolaborasi dan kerjasama semua anggota tim.

Tidak mengherankan jika individu yang rajin berolahraga sejak kecil tumbuh dengan keterampilan kerjasama yang kuat, entah itu di tempat kerja atau di rumah. Apabila Anda telah ikut serta dalam segala bentuk permainan tim, kemungkinan besar Anda sudah terbiasa untuk saling memberikan pengakuan dan melindungi teman setim Anda.

2. Mengatasi kekalahan dengan elegan

Berpartisipasi dalam olahraga tidak melulu soal memenangkan pertandingan, namun lebih kepada caramu bereaksi saat mengalamai kekalahan. Pada suatu akhir pekan, mungkin kamu sedang berada di puncak kesuksesan setelah mendapatkan kemenangan yang gemilang, namun pada akhir pekan selanjutnya, bisa jadi kamu keluar dari lapangan dengan air mata mengalir.

Permainan bergantian antara sukses dan kegagalannya membuat Anda harus membentuk pandangan hidup yang positif tentang gagal. Sebagai individu dewasa, kita sering kali dihadapkan pada pengkhianatan cinta serta penurunan prestasi, bisa jadi ini disebabkan oleh perpisahan dalam sebuah hubungan, pemutusan kontrak kerja, atau bahkan proyek skala besar yang tak kunjung mencapai kesepakatan yang diharapkan.

Adam Grant, seorang psikolog organisasi, pernah menyampaikan bahwa "Gagal seringkali membekalkan kita dengan informasi penting yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan di kemudian hari."

Inilah yang dipelajari oleh anak-anak yang bermain olahraga sejak usia muda: melupakan kekalahannya, meninjau kembali rekaman pertandingan tersebut, kemudian latihan lagi dengan semangat yang lebih kuat.

3. Tumbuh berdasarkan kerangka tersebut

Rutinitas olahraga dapat terasa sangat menguras energi. Olahraga di pagi hari, latihan selepas sekolah selesai, dan pertandingan akhir pekan membentuk jadwal rigid yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para anak-anak.

Disiplin ini akan tetap melekat sampai mereka menjadi dewasa. Anda mungkin menemukan bahwa Anda merasa tenang saat menjalani agenda harian, mencatat hal-hal yang perlu dilakukan, serta mematuhi kebiasaan tertentu.

Ini tak sekadar berkaitan dengan kekakuan. Justru ini berfokus pada pemahaman bahwa struktur tertentu memberdayakan kita untuk mencapai tingkat performa yang lebih tinggi.

4. Merombak kompetisi jadi perkembangan diri

Di dunia olahraga, kompetisi telah melekat secara internal. Umumnya, Anda harus bersaing untuk meraih posisi, bertekad mengungguli tim lawan, atau berusaha menembus rekord personal.

Tetapi semakin lama, banyak mantan atlet ini menyadari bahwa lawan sesungguhnya bukanlah orang di sebelah mereka, tetapi justru batas-batas yang mereka yakini ada pada diri sendiri.

James Clear sempat membahas konsep "peningkatan 1% setiap hari" sebagai metode untuk merombak kebiasaan dan mencapai hasil. Ide ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang dewasa yang dulu sering kali memperbaiki teknik tembakan bebas mereka selama jam-jam berlatih.

Mereka menyadari bahwa kenaikan secara perlahan-lahan, meningkat satu persatu, bisa menciptakan dampak besar dari waktu ke waktu.

5. Merangkul ketahanan

Pada saat berolahraga, ada bermacam-macam hal yang bisa terjadi, seperti cidera, putusan hakim garis yang kurang tepat, atau bahkan hasil pertandingan yang tak seadil mungkin. Meski dihadapi dengan berbagai rintangan tersebut namun masih memilih untuk olahraga, ini menunjukkan bahwa Anda sudah membentuk ketahanan lebih dari sekadar stamina tubuh.

Inilah kekuatan mental yang berkata, "Kamu telah melewati hal-hal jauh lebih sulit dan pasti dapat menyelesaikan ini." Kami mempelari banyak hal lewat percobaan, kesalahan, serta tekad kuat kami untuk tetap maju.

6. Menerima dengan positif kewajiban

Inilah ungkapan yang tak asing bagi para pecinta olahraga: "Bila ada seorang anggota yang telat, maka seluruh regu harus melakukan pemanasan dengan lari keliling." Disiplin ini membawa pelajaran tentang pentingnya bertanggung jawab atas diri sendiri.

Ini tak hanya untuk kepentingan diri Anda namun juga bagi mereka yang Bergantung Pada Anda. Oleh karena itu di masa Dewasamu, Mungkin Kamu Akan Merasa Sedikit Tidak Nyaman Saat Mengelak Dari Tanggung Jawab.

Kamu termasuk orang yang biasanya mengatakan, "Biarkan aku memperbaikinya," atau "Ayo kita mencari solusinya bersama." Dalam lingkungan di mana sering kali lebih sederhana untuk menyalahkan pihak lain dan membuat berbagai alasan, kemajuan bisa saja menjadikanmu unggul dari yang lain.

7. Menghabiskan waktu istirahat dengan merayakan

Olahraga pun bisa mengajar Anda tentang waktu istirahat yang tepat. Setelah melakukan latihan yang kuat, seorang pelatih handal akan menganjurkan untuk melaksanakan sesi pendinginan, peregangan, serta memastikan ada masa istirahat yang mencukupi.

Mereka mengingatkan Anda bahwa baik tubuh maupun pikiran membutuhkan waktu untuk pemulihan. Kita sebagai orang dewasa kerap kali melupakan fakta itu. Tetapi bila Anda dibesarkan sambil rajin berlatih olahraga, sebagian kecil jiwa Anda tetap menyadari pentingnya waktu istirahat dan pemberian apresiasi, tidak peduli hasil akhir dalam sebuah kompetisi.

8. Berkomunikasi dengan jelas

Di lapangan, ketepatan adalah kunci: satu operan yang keliru, atau satu gerakan yang tidak dimengerti bisa membuat seluruh regu mengalamai kerugian. Oleh karena itu, semenjak masih muda, para atlet pemula diajar untuk berteriak memanggil, menunjukkan tanda-tanda keputusan mereka, serta bersikap fleksibel dalam menyongsong pergantian situasi dengan cepat di momen nyata.

Keterampilan tersebut umumnya bisa digunakan secara efektif pada kalangan orang dewasa. Apakah sedang memberikan presentasi di kantor atau membahas pekerjaan rumah tangga dengan keluarga, Anda mungkin telah belajar untuk menjadi jelas dan singkat dalam petunjuk Anda.

Berolahragalah untuk mengembangkan kemampuan ini dalam dirimu. Komunikasi yang efektif tidak selalu menjadi sifat bawaan saat sudah dewasa. Sebaliknya, itu merupakan suatu keahlian yang dikuasai lewat praktik dan pengulangan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama