
wartamoro.com Artis Nana Mirdad menyuaratkan ketidaksenangannya atas penggunaan sistem paylater di platform ojek daring tersebut.
Nana Mirdad merasa terganggu dengan penagihan paylater di aplikasi ojek online tersebut.
“ Sejujurnya, pada awalnya saya tertarik dengan fitur ini karena mengira bahwa gerakan sederhana ini hanya akan membantu kami lebih mudah dalam proses pengisian ulang saldo. Biasanya, ketika sedang terburu-buru, hal tersebut bisa menjadi cukup merepotkan. Saya tidak pernah berpikir bahwa layanan ini mirip seperti aplikasi pinjam uang online. Karena seharusnya, sebuah aplikasi yang dapat dipercaya tidak akan memiliki karakteristik semacam itu. ," tulis Nana di Insta Story miliknya seperti dilansir wartamoro.com , Minggu (4/4/2025).
Nana menyebut bahwa dia pertama kali merasa bersyukur dengan adanya fitur paylater dalam aplikasi ojek online itu.
Namun baru-baru ini dia marah karena menganggap bahwa aplikasi tersebut menagih dengannya secara berlebihan, seperti dia tidak akan pernah membayar hutangnya.
Pertama-tama, dia berencana untuk menghapus aplikasi itu.
Tetapi, dia tidak menolak kemungkinan terkadang lupa untuk mengisi ulang saldo aplikasi ojek daring itu.
“ Namun, terkadang sebagai manusia seringkali tidak sempat melakukan pengisian saldo dan pada akhirnya malah digunakan. Terkadang jumlahnya sekitar 800 ribu rupiah, atau bisa juga mencapai 1 juta rupiah. Tidak sampai miliaran sih. Kali ini benar-benar mengganggu aplikasi WhatsApp saya... Baru sadar setelah mendengarkan pendapat Anda bahwa ternyata ini merupakan jenis pinjaman online yang sah dan keberadaannya yang resmi membuat mereka memiliki kemampuan nyata untuk merusak catatan finansial kita di Bank Indonesia. ,” tulis Nana.
“ Bayangkan jika para pemegang model seperti itu, laporan mereka kepada Bank Indonesia tentu akan sangat kacau, semena-mena dan tidak terkendali. DUAR!! Tidak jadi ya. ,” lanjut Nana.
Nana menyebutkan bahwa dia merasakan pesona dari istilah "beli sekarang bayar nanti" dan menafsirkannya sebagai cara berbelanja tanpa harus membayarnya saat itu juga tetapi di akhir bulan.
Dia tidak memiliki niat sama sekali untuk meminjam uang dari platform ojek online itu.
Karena Nana sepanjang waktu mengira bahwa ide pokok dari pinjol adalah mendapatkan uang pinjaman, bukannya sistem "bayar kemudian".
Karena itu, dia tak menyangka mendapat perlakuan layaknya orang yang terjerat pinjol.
Nana mengunggah chat-chat dari penagih pinjaman ojek online itu yang dihapus setelah diungkapnya di media sosialnya.
“ Tidak punya keinginan mencari pinjaman sedikitpun. Namun, rasanya seperti terseret dalam situasi serupa dengan layanan pinjam uang online meski di aplikasi tersebut fiturnya beda antara pengajuan pinjaman dan fasilitas belanja tanpa bayar langsung. Sepertinya harus lebih waspada yaa. ,” tulis Nana.
Nana mengatakan, setelah mengunggah kekesalannya pada aplikasi ojek online tersebut, ternyata ada banyak orang yang terjerat seperti dirinya.
“ Dan kalian banyak bgt yang DM terjerat hal yang sama dan diperlakukan begini juga. Makanya aku decide untuk share, semoga bisa berguna. Apapun itu sebisa mungkin jangan pinjam atau pakai yang online begini yaa.. Top up aja, atau kalau mau link CC. Aman sentosa ,” tutur Nana.
Posting Komentar