
wartamoro.com - SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), yang biasa disebut sebagai pom bensin di Indonesia, merupakan lokasi yang menyediakan jasa mengisi ulang bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Lalu, apa saja kisah dari munculnya SPBU pertama di planet bumi ini?
Setelah ditelusuri lebih jauh, bisnis SPBU pertama di dunia sebenarnya tidak berfungsi seperti SPBU pada zaman modern ini.
Mengutip otomotifnet, asal-usul pompa bensin pertama di dunia dimulai dari suatu apotek atau tempat yang menjual obat-obatan.
Di bulan Agustus tahun 1888, Bertha Benz, yang merupakan istri dari pembuat otomotif Jerman Karl Benz, menempuh perjalanannya pertamanya dari kota Mannheim menuju Pforzheim bersama dengan kedua buah hatinya.
Di tengah perjalanannya, kendaraan yang dikendarainya kehabisan bensin di kota Wiesloch, Jerman.
Saat itu, mobil tersebut tidak dilengkapi dengan tangki bahan bakar layaknya kendaraan modern.
Akibatnya, ligroin dituangkan secara langsung ke karburator mobil tersebut.
Ligroin merupakan bagian dari minyak bumi yang utamanya tersusun atas hidrokarbon C₇ dan C₈, dengan titik didih antara 90 sampai 140 °C.
Setelah melakukan pencarian, Bertha Benz pada akhirnya berhasil menemukan Ligroin yang diperlukannya di sebuah apotik yang terletak di kota Wiesloch.
Setelah menambah bensin untuk kendaraannya, Bertha Benz pun meneruskan perjalanan menuju Pforzheim.
Pergi dari Mannheim menuju Pforzheim yang berjarak 106 kilometer dapat diselesaikan dalam durasi 12 jam. Sejak insiden tersebut, beberapa apotek mulai menawarkan penjualan bensin sebagai salah satu usaha tambahan mereka.
Dengan perkembangan bisnis dan pola konsumen di Indonesia, saat ini fungsi SPBU tidak lagi terbatas pada penjualan bahan bakar. Mereka juga menawarkan berbagai fasilitasi lain seperti mengisi udara ban, menukar minyak pelumas, ruang toilet, mushola, hingga mesin ATM.
Satu dari SPBU yang dibangun dan dioperasikan dengan cara modern di Indonesia ialah SPBU BP-AKR.
Posting Komentar