
wartamoro.com-Proses diplomasi Palestina terus mengarah pada tindakan yang lebih nyata.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Palestina untuk Austria, Salah Abdel Shafi, yang menunjukkan harapan setelah berakhirnya Konferensi Tingkat Tinggi di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York.
Menurutnya, dunia internasional saat ini berada dalam situasi kritis yang membutuhkan tindakan nyata dalam mendukung rakyat Palestina.
Duta Besar Shafi menyebutkan dua prioritas utama yang menjadi fokus diplomasi Palestina ke depan.
Pertama, usaha untuk memperluas pengakuan kedaulatan Negara Palestina dari berbagai negara di dunia.
Kemudian yang kedua, memperkuat tekanan terhadap Israel, khususnya melalui sanksi ekonomi dan pembatasan hubungan perdagangan.
“Tujuannya adalah agar Israel memberikan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang selama ini ditutup dengan alasan keamanan,” katanya.
Shafi mengatakan bahwa semua tindakan tersebut hanya akan berhasil jika dilakukan dalam kerangka perdamaian.
Menurutnya, selama perang berlangsung, proses diplomasi akan menghadapi berbagai hambatan.
Ia juga menganggap bahwa hasil konferensi di New York memiliki peran penting dalam membuka peluang bagi solusi dua negara.
Dunia, menurut Shafi, mulai menyadari bahwa hanya ada satu jalan damai yang masuk akal: dua negara tinggal berdampingan dalam perdamaian dan keadilan.
Batas waktu selama 15 bulan dan mekanisme pengawasan internasional yang diadopsi dalam pertemuan tersebut merupakan langkah positif yang perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Semakin banyak negara yang mengakui Palestina, semakin besar pula dorongan untuk mempercepat proses perdamaian ini," tambahnya.
Shafi menekankan bahwa pemerintahan Zionis Israel selama ini berupaya keras untuk menggagalkan segala usaha menuju solusi dua negara.
Oleh karena itu, tekanan dari komunitas global semakin mendesak dan tidak dapat ditunda lagi.
Menurutnya, saat ini merupakan momen yang tepat bagi dunia tidak hanya mengkritik, tetapi juga melakukan tindakan nyata.
Termasuk mempertimbangkan hukuman serta penutupan hubungan diplomatik dengan Israel jika pelanggaran terhadap kemanusiaan tetap berlangsung.
Dengan semakin kuatnya dukungan dari berbagai penjuru dunia, Palestina berharap dapat mencapai titik perubahan dalam perjuangannya yang panjang untuk meraih kemerdekaan dan hidup dalam kedamaian.
Suara kebersamaan global semakin keras, menciptakan momentum yang mampu mengubah jalannya sejarah.
Posting Komentar