Jalur tidak langsungnya adalah, PFAS tidak hanya berisiko bagi pengguna produk tersebut, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Ketika barang-barang ini dibuang, bahan kimia yang terkandung di dalamnya masuk ke dalam siklus air kita, dan sebagaimana namanya, mereka tidak mudah terurai. Akibatnya, manusia dapat terpapar PFAS melalui air minum atau makanan yang disiram dengan air tanah yang telah tercemar.
Produk-produk ini dipromosikan sebagai ramah lingkungan karena menghasilkan limbah yang lebih sedikit dibandingkan produk sekali pakai," kata Peaslee. "Namun, kelompok bahan kimia ini sangat berbahaya, karena dapat ditemukan di mana-mana dan tidak mudah hilang.
Peningkatan Kesadaran Mengenai Bahaya PFAS

Melalui penelitian ini, Wicks, Peaslee, dan timnya berharap meningkatkan kesadaran akan bahaya PFAS dalam produk menstruasi, baik di kalangan perusahaan maupun pengguna. Mereka tidak menyebutkan merek tertentu dalam laporan yang diterbitkan. "Kami tidak ingin menghadapi tuntutan," kata Peaslee, menambahkan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi di Amerika Serikat.
Ahli peneliti menyatakan bahwa lebih efisien secara biaya bagi produsen untuk tidak memakai PFAS dalam produk mereka, karena bahan ini termasuk mahal. Namun, pada akhirnya, ia memprediksi bahwa pergeseran industri dari PFAS akan lebih banyak dipengaruhi oleh tekanan dari para pengguna.
“Konsumen memiliki pengaruh yang signifikan di pasar,” ujar Peaslee. “Konsumen sebaiknya bertanya [apakah produk dibuat tanpa PFAS] dan menyampaikan preferensi mereka. Jika ada permintaan, perusahaan akan mulai melakukan pengujian [zat kimia ini] dan secara jelas menyatakan bahwa produk mereka bebas dari PFAS. Dan perusahaan tidak akan berbohong, karena mereka juga tidak ingin menghadapi tuntutan hukum.” (Deviani Putri Azzahra/PKL Polban).
Posting Komentar