
Ia dengan polos menyerahkan Honda Scoopy yang sedang dikendarainya kepada pelaku karena tertipu dengan trik halus, (8/8/25) kemarin.
Warga desa Morombuh, Kwanyar, Bangkalan, Madura, Jawa Timur menjadi korban perampokan saat sedang menunggu saudara kandungnya yang duduk di bangku SMA pulang dari sekolah.
Pengendara yang sedang menunggu di atas sepeda motor Honda 110 cc tersebut kemudian didekati oleh pelaku yang berpura-pura meminjam kendaraan untuk membeli bensin.
Para korban yang lemah kemudian membantu tersangka mencari bensin, dan tersangka langsung mengambil alih motor matik tersebut.
"Lalu pelaku mengendarai sepeda motor korban sementara korban duduk di belakang pelaku," kata Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, (18/8/25) mengutip Kompas.com.
Para korban mulai merasakan ketidakpercayaan setelah tersangka membawanya sejauh 5 kilometer dari lokasi awal.
Korban kemudian dibawa ke suatu lokasi yang sepi. Di tempat itu, pelaku mulai mendorong dan memukul korban agar turun dari motornya.
Para korban yang takut kemudian turun dari sepeda motor Honda Scoopy miliknya sendiri.
Pelaku langsung mempercepat kendaraannya dan meninggalkan korban.
Tidak lama setelah itu, korban meminta bantuan dan ditemani oleh warga sekitar kembali ke rumahnya.
"Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada kami. Oleh karena itu, kami segera menangani kejadian tersebut," tambahnya.
Tidak memerlukan waktu lama, polisi mampu menemukan lokasi pelaku.
Dalam jangka waktu 4 hari, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku yang melarikan diri ke Ngawi.

Bahkan, petugas kepolisian menembak pelaku karena melawan saat ditangkap.
"Kami menangkap tersangka di Ngawi. Tersangka melawan petugas, sehingga kami mengambil tindakan tegas yang terukur," ujarnya.
Tidak memerlukan waktu lama, pihak kepolisian berhasil menemukan lokasi pelaku.
Dalam waktu 4 hari, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku yang melarikan diri ke Ngawi.
Bahkan, petugas kepolisian menembak pelaku karena melawan saat ditangkap.
"Kami menangkap tersangka di Ngawi. Tersangka melawan petugas sehingga kami mengambil tindakan tegas yang proporsional," ujarnya.
Pelaku adalah Zamroni (29) warga Desa Banyu Pelle, Palengaan, Pamekasan yang kini berada di balik jeruji besi.
Beruntung, Honda Scoopy yang pernah hilang akibat pencurian berhasil ditemukan dan dikembalikan kepada pemiliknya.
AM tiba bersama saudaranya ke Mapolres Bangkalan untuk mengambil Honda Scoopy yang hilang setelah dibawa kabur saat pulang sekolah.
Petugas berhasil menangkap tersangka dan menyita barang bukti sepeda motor korban yang direbut oleh pelaku.
Hafid menyatakan, Scoopy yang telah disita akan dikembalikan kepada korban melalui sistem sewa pakai.
Karena, Honda Scoopy masih menjadi barang bukti dalam kasus pencurian hingga perkara hukum.
"Ya, motor ini kami gunakan dari korban," katanya, Senin (18/8/2025).
Ia juga meminta agar korban yang masih berusia 12 tahun tidak lagi mengendarai sepeda motor saat berangkat sekolah.
Karena, korban masih di bawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), sehingga dilarang mengemudikan kendaraan.
"Korban tidak boleh membawa motor lagi ke sekolah," tambahnya.
Saudara korban, Dewi Marisa menyatakan rasa syukur karena motor keluarga telah ditemukan kembali oleh pihak kepolisian.
Ia berjanji bahwa adiknya tidak akan mengembalikan sepeda motor untuk pergi ke sekolah.
"Terima kasih kepada Polres Bangkalan yang telah menemukan motor kami dan berhasil menangkap pelaku," ujar Dewi.
Setelah peristiwa itu, dia dan keluarganya akan lebih waspada ketika mengendarai sepeda motor serta tidak mudah percaya kepada orang asing.
Ini adalah pelajaran penting bagi saya dan keluarga. Setelah ini, adik saya tidak akan menggunakan motor lagi," ujarnya.
Posting Komentar