
wartamoro.com , Paradigma tradisional dalam penanganan kesehatan anak sudah berevolusi. Para dokter tak dapat lagi dengan lepas tangan meresepkan antibiotik. Tindakan seperti ini saat ini diidentifikasi sebagai ancaman serius bukan saja untuk mereka yang tanpa alasan mendapatkan antibiotik, melainkan juga terhadap populasi secara keseluruhan.
Oleh karena overuse antibiotik selama bertahun-tahun, bakteri kini makin tahan bantuan obat-obatan dan sangatlah susah dikendalikan. Bahkan beberapa jenis bakteri saat ini telah mengembangkan ketahanan terhadap nyaris semua macam antibiotik yang ada di pasaran.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat memperkirakan bahwa hingga setengah dari resep antibiotik yang ditulis di kantor dokter tidak diperlukan. Lembaga ini sekarang mendesak dokter untuk mengubah kebiasaan resep mereka.
Sebagian dari tanggung jawab dalam mencari solusi masalah seharusnya ada pada publik. Pengetahuan yang lebih luas menjadi hal utama.
Flu dan kebanyakan kasus pilek, beserta banyak jenis batuk dan sakit tenggorokan, diakibatkan oleh virus. Menggunakan antibiotik dalam hal ini sangat kurang tepat karena antivirus tersebut tidak memiliki dampak apa-apa terhadap penyakit akibat virus. Antibiotik baru berfungsi pada saat mengobati infeksi bakteri saja.
Untuk penyakit apa antibiotik dibutuhkan?
Obat bebas untuk nyeri, demam, batuk, dan hidung tersumbat dapat membantu meredakan gejala dan membuat anak tidur nyenyak.
Adakah antibiotik sempat menjadi jawaban yang cocok untuk masalah kesehatan biasa saat anak-anak?
- Pilek umum sebenarnya jarang memerlukan penggunaan antibiotik. Bahkan ketika didampingi dengan demam serta pelepasan cairan bernoda kuning atau hijau kebanyakan disebabkan oleh virus.
Kami bisa menduga bahwa gejalanya bertahan sampai 10 hari. Akan tetapi, bila diduga ada infeksi sinus akibat bakteri, dokter akan secara teliti menentukan apakah penggunaan antibiotik adalah solusi terbaik sesuai dengan tanda-tandanya dan hasil pemeriksaan fisiknya.
- Infeksi pada tenggorokan biasanya tidak memerlukkan penggunaan antibiotik. Pengecualian terjadi saat mengalami " radang tenggorokan ", yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Hal ini kebanyakan bisa dideteksi melalui tes swab tenggorokan yang sederhana dan cepat dilakukan di klinik atau ruangan praktik dokter.
- Batuk umumnya dipicu oleh virus dan cenderung tidak perlu diobati dengan antibiotik. Melalui pemeriksaan auskultasi dada, dokter bisa mengidentifikasi adanya pneumonia, yaitu suatu infeksi pada paru-paru yang lazim dikarenakan oleh bakteri. Kasus seperti ini tentunya memerlukan terapi antibakterial.
- Infeksi telinga secara tradisional sudah sering ditangani dengan menggunakan antibiotik. Namun, berdasarkan data terbaru, kira-kira 80% kasus bisa pulih tanpa perawatan medis antara tujuh sampai empat belas hari. Apabila si kecil tidak mengeluh sakit atau merasa nyeri, banyak praktisi kesehatan saat ini lebih memilih untuk menunda pemberian obat dan mencari tahu dulu apakah kondisinya dapat membaik sendiri.
Tindakan pencegahan terhadap infeksi
Tindakan preventif signifikan untuk menghindari infeksi bakteri meliputi vaksinasi. streptococcus pneumoniae.
Obat yang tidak memerlukan resep untuk rasa sakit, demam, batuk, dan hidung tersumbat bisa membantu menghilangkan gejala-gejalanya sehingga anak dapat tertidur dengan pulas.
Sangat penting bagi orang tua supaya jangan mendesak dokter memberikan obat antibiotik. Sebaiknya mereka bertanya kepada dokter mengenai cara-cara yang bisa dilakukan untuk membuat sang anak menjadi lebih nyaman.
Saat dokter meresepkan obat antibi otik, penggunaan yang tepat sangatlah krusial. Ini mencakup mematuhi petunjuk dan minum seluruh dosis seperti yang telah disarankan oleh dokter.
Jangan simpan obat-obatan sisanya setelah anak Anda sembuh agar bisa digunakan kembali oleh anak lain atau mengobati sakit di kemudian hari. Hanya menggunakan sebagian dari obat tersebut dapat memicu perkembangan strain bakteri yang kebal terhadap antibiotik, dan hal ini sangat berisiko.
Tindakan preventif signifikan yang bisa dilakukan untuk menghindari infeksi bakteri mencakup vaksinasi. streptococcus pneumoniae .
Infeksi ini merupakan jenis infeksi bakteri invasif yang paling sering terjadi pada anak-anak di Amerika Serikat, menimbulkan masalah seperti pneumonia, meningitis, serta infeksi dalam aliran darah.
Suatu ketika, streptococcus dapat dengan mudah disembuhkan menggunakan penisilin. Namun, penggunaan antibiotik secara berlebihan telah membuat bakteri tersebut resisten terhadap banyak jenis obat, menyebabkannya menjadi penyebab dari 40.000 kematian tiap tahunnya.
Imunisasi terhadap streptococcus pneumoniae disarankan bagi seluruh anak dari umur dua bulan hingga 23 bulan. Bagi individu yang telah mencapai usia lebih dari 65 tahun serta mereka yang mengidap kondisi medis kronis, pemberian vaksin pneumokokus pun sangat direkomendasikan.
Posting Komentar