
wartamoro.com , Kota Bandung - Lapas Sukamiskin Bandung mengambil langkah-langkah dalam program rehabilitasi dengan tujuan mempersiapkan narapidana melalui pelatihan keterampilan serta praktik nyata. Beberapa kegiatan yang dijalankan mencakup budidaya ikan nila, peternakan ayam dan bebek, serta menanam sayur-sayuran dan buah-buahan.
Kepala Lapas Sukamiskin, Fajar Nur Cahyono menyebut bahwa budidaya ikan serta peternakan adalah bagian dari upaya lapas tersebut untuk mempersiapkan narapidana dengan berbagai ketrampilan. Dalam kesempatan kali ini, pihak Lapas Sukamiskin melaksanakan pemotongan besar-besaran ikan lele bersamaan dengan pengumpulan telur ayam dan bebek.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, hadir secara langsung dalam acara panen lele kali ini.
"Panen ikan lele serta telur ayam-bebek tersebut adalah hasil dari 13 program percepatan yang dicanangkan oleh Menteri Impas, Agus Andrianto," jelas Fajar saat berada di Lapas Sukamiskin Bandung pada hari Kamis, tanggal 24 April 2025.
Fajar menceritakan bahwa hasil panennya kali ini terdiri dari ikan lele yang bobot keseluruhan melebihi 1 ton, 80 butir telur ayam, serta 90 butir telur bebek.
"Telur ayam dan bebek ini dihasilkan setiap harinya," ujar Fajar.
"Sementara itu, Budi Daya Ikan Lele memiliki total 10 kolam Bioflok, tetapi hasil panennya hanya berasal dari 5 kolam pada hari ini," jelasnya.
Fajar menegaskan bahwa semua proses pemeliharaan serta penyediaan makanan untuk budidaya ikan lele dan peternakan diurus oleh para Warga Binaan.
Kankanwil Kusnali menyatakan bahwa hasil panen ikan lele serta telurnya sungguh baik bagi memperkuat keamanan pangan di tingkat nasional.
Ikan lele serta telur diberikan gratis kepada Warga Binaan dan masyarakat sekitar Lapas di wilayah Sukamiskin Raya oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bernama Kusnali.
"Bagian lainnya dijual kepada pihak ketiga dengan harga sekitar 23 ribu Rupiah per kilogram," lanjutnya.
Kata Kusnali, hasil dari penjualan itu sebahagian akan disetorkan ke kas negara sebagai PNBP, ( Penerimaan Negara Bukan Pajak ), ungkap Kusnali.
Para Warga Binaan yang bekerja pada setiap pos kerja itu pun akan diberikan sertifikat.
"Sertifikat itu menjadi wujud nyata Lapas selalu hadir dalam memberikan pelatihan dan pembentukan skill Warga Binaan," ujar Kusnali.
Kusnali berharap bahwa Lapas Sukamiskin akan terus melanjutkan program ketahanan pangan dan semua unit pelaksana teknis pemasyarakatan di segenap Jawa Barat.
Posting Komentar