
wartamoro.com,Menteri Investasi serta Kepala Badan Koordinatorian Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menganggap Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dapat dioptimalkan dalam proses operasional sektor pertambangan. Menurutnya, efisiensi produksi akan meningkat dengan adanya AI.
"Sebab sektor pertambangan ini dipandang sebagaiصند pricing itu sendiri, kalau pricing kan di luar kendali, harga bisa terganggu turun , tapi operation "Kontrol atas penggunaan kecerdasan buatan (AI) kita benar-benar dapat mempengaruhi tingkat produktivitas," ungkap Rosan pada acara bertajuk AI Day for Mining Industry, Kamis (24/4).
Rosan menyebut bahwa jika sektor tambang yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) dikelola dengan baik, hal itu dapat menjadi fondasi ekonomi bagi Republik Indonesia di kemudian hari.
Rosan menyatakan bahwa AI harus dieksekusi dengan tepat sambil terus memaksimalkan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Bila pemanfaatan oleh manusia kurang maksimal, maka hasilnya pun tidak akan menjadi optimum. Hal ini perlu kita evaluasi dengan tepat," ungkap Rosan.

Selanjutnya, Rosan menyatakan bahwa sumbangan sektor pertambangan bersama dengan hasil pengolahan pasca tambangnya mencapai 23% selama tiga tahun terakhir, berdasarkan total investasi yang diterima oleh Indonesia.
Walaupun demikian, ia tidak mengungkapkan dengan jelas jumlah total nilai investasi di sektor pertambangan selama periode itu. Dia menekankan bahwa sumbangan investasi dari bidang pertambangan di Indonesia sungguh luar biasa.
"Kontribusi dari hilirisasi industri pertambangan sekitar 22-23 persen dari seluruh investasi yang mengalir ke Indonesia dalam tiga tahun terakhir," kata Rosan.
Posting Komentar