
Informasi itu diketahui melalui seminar yang diselenggarakan oleh jaringan domestik Indonesia Jakarta Animal Aid Network (JAAN) di Hotel Harper Kota Kupang Pada hari Kamis, tanggal 15 Mei 2025.
"Pengunjung akan mempertimbangkan kembali keputusan mereka untuk datang ke area yang kurang aman. Hal ini bisa menyebabkan penurunan jumlah pengunjung serta penerimaan ekonomi bagi warga," katanya. Kepala Operasi dan Pengembangan Program untuk Proyek Domestik JAAN, Merry Ferdinandez, pada sesi obrolan itu.
Kenaikan jumlah gigitan hewan yang menyebabkan rabies semakin meningkat. Misalnya, di tahun 2023 ada laporan sebanyak 20.705 kasus Gigitan Hewan Penyebab Rabies (GHPR) serta 35 orang meninggal karena penyakit tersebut. Namun, angka ini naik drastis menjadi 30.046 kasus GHPR dengan total korban jiwa mencapai 46 orang pada tahun 2025.
Keadaan darurat khusus (KDL) terkait rabies sudah mulai berlaku sejak bulan April 2023 di Kabupaten Sikka dan pada bulan Mei 2023 di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Jika tidak diberikan perhatian yang cukup, lanjut dia, selain berdampak pada kesehatan masyarakat, rabies juga bisa merusak industri wisata yang merupakan fondasi utama dari perekonomian setempat. Dia menambahkan bahwa penurunan pendapatan para pelaku bisnis lokal dapat memicu efek bergulir terhadap kemajuan dan kesejahteraan keluarga mereka.
Melki Angsar, kepala bidang kesehatan hewan di dinas peternakan NTT, menyampaikan bahwa masyarakat perlu berhenti mengonsumsi daging anjing guna mencegah penyakit rabies.
"Anjing tidak boleh dimakan. Anjing yang menderita rabies dapat menunjukkan tindakan nervous, ketakutan akan air, agresif, dan bahkan seringkali melakukan serangan tanpa ada pemicu. Bila seekor anjing gigitannya melebihi sekali dalam sehari, maka kemungkinan besar hewan tersebut telah tertular virus," jelasnya.
Menurutnya, setelah tertular virus, seekor anjing dengan penyakit rabies biasanya meninggal dalam kurun waktu kira-kira 10 sampai 15 hari. Sementara itu, manusia yang digigiti harus mendapatkan empat dosis vaksin rabies untuk perlindungan penuh.
Menurutnya, Kabupaten Sikka merupakan salah satu daerah yang paling terpengaruh dengan adanya 905 kasus gigitan anjing selama tahun 2025, dan dari jumlah tersebut, 4 orang tidak dapat diselamatkan.
Rabies tidak hanya mengancam manusia dan hewan peliharaan, tetapi juga telah diketahui ada pada hewan ternak, misalnya kasus sapi yang terjangkit rabies di Bali tahun 2023.
Dengan jumlah ternak sapi di NTT mencapai 1,17 juta ekor, hal ini dapat berdampak cukup merugikan dari segi perekonomian bagi industri peternakan. Menurutnya, pihak pemerintahan tengah menerapkan program bernama "One Health, One Welfare". Program tersebut merupakan suatu konsep integratif yang menyatukan aspek kesejahteraan manusia, hewan, serta keadaan lingkungan sekitar.
Berikut ini adalah beberapa tindakan strategis yang diterapkan dalam program tersebut meliputi: vaksinasi masif terhadap rabies pada anjing dan kucing, pemberian pelatihan kepada staf medis hewan di setiap kabupaten atau kota, serta melakukan penelitian mengenai jumlah populasi dan identifikasi area dengan risiko tinggi penyakit rabies.
Edukasi kampanye bagi publik tentang ancaman rabies serta kepentingan perawatan hewan telah dijalankan.
Posting Komentar