
wartamoro.com - Menjadi dewasa adalah pilihan bagi setiap orang, karena seiring bertambahnya usia banyak sekali tantangan hidup yang harus dihadapi.
Mengutip dari halaman Kampus Psikologi pada Jumat (11/07), menurut Maslow, orang yang memilih untuk dewasa dapat mengaktualisasikan dirinya yaitu dengan mengenali potensi dalam dirinya sendiri.
Sikap dewasa ini juga tidak ditentukan dari seberapa tua usia kita, melainkan dari pola pikir. Ini juga berkaitan dengan berbagai keputusan hidup yang mereka ambil. Dilansir dari laman Global English Editing pada Jumat (11/07), inilah 8 keputusan yang tidak pernah disesali orang dewasa secara emosional:
1. Orang yang dewasa secara emosional memilih untuk menjadi dirinya sendiri
Orang yang memilih untuk dewasa secara emosional sangat bergantung pada keautentikan, dan ini bukanlah jalan yang mudah. Bahkan seperti yang kita ketahui bahwa dunia sering kali menghargai kepalsuan, memilih untuk menjadi autentik bisa terasa seperti berenang melawan arus.
Namun, orang yang dewasa secara emosional tahu bahwa keaslian adalah keputusan yang tidak pernah mereka sesali.
2. Mereka memilih memaafkan daripada menyimpan dendam
Ini adalah keputusan yang sulit bagi setiap orang, bahkan bagi mereka yang telah melukai kita. Tapi berbeda bagi mereka yang memilih untuk bertanggung jawab.
Keputusan ini membuat beban di pundaknya terangkat dan terasa ringan. Memilih untuk memaafkan membantu menemukan ketenangan batin dan bahkan memperbaiki hubungan dengan teman atau bahkan keluarga.
3. Mereka memprioritaskan perawatan diri daripada mengabaikan diri sendiri
Orang yang matang secara emosional memahami pentingnya merawat diri sendiri. Mereka tahu bahwa kesejahteraan fisik, emosional, dan mental adalah hal yang terpenting.
Perawatan diri bukanlah sebuah kemewahan, melainkan sebuah kebutuhan. Perawatan diri adalah tentang meluangkan waktu untuk mengisi ulang energi, meremajakan diri, dan terhubung kembali dengan diri sendiri.
Ini bisa sesederhana berjalan-jalan di taman, membaca buku yang bagus, atau bahkan memanjakan diri dengan perawatan spa.
Mengabaikan perawatan diri dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan burnout. Itulah sebabnya orang yang matang secara emosional memilih untuk merawat diri daripada mengabaikan diri sendiri.
4. Mereka memilih menerima perubahan daripada menolaknya
Perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan dalam hidup. Tapi, banyak dari kita menolaknya karena takut atau tidak nyaman. Namun berbeda dengan mereka yang memilih dewasa secara emosional, akan menerima perubahan ini dengan baik.
Menerima perubahan berarti terbuka terhadap ide, pengalaman, dan peluang baru. Ini tentang beradaptasi, belajar, dan berkembang mengikuti arus kehidupan. Ini tentang melepaskan apa yang tidak lagi bermanfaat bagimu dan memberi ruang bagi kemungkinan-kemungkinan baru.
Psikologi memberi tahu kita bahwa kemampuan kita untuk beradaptasi dengan perubahan adalah sifat kunci dari ketahanan emosional, sehingga orang yang tangguh lebih siap menghadapi stres dan bangkit kembali dari kesulitan.
5. Mereka memilih koneksi yang bermakna daripada yang dangkal
Di dunia di mana media sosial sering kali menentukan jumlah 'teman' yang dimiliki seseorang, orang-orang yang dewasa secara emosional memahami nilai dari koneksi yang mendalam dan bermakna.
Mereka tahu bahwa yang penting bukanlah seberapa banyak orang yang kamu kenal, melainkan kualitas hubungan yang kamu jalin.
Orang-orang ini memilih untuk menginvestasikan waktu dan energi dalam memelihara hubungan yang dibangun atas dasar saling menghormati, pengertian, dan cinta. Mereka membentuk ikatan yang melampaui percakapan dangkal dan masuk ke ranah pengalaman bersama, dukungan emosional, serta kepedulian yang tulus.
Para psikolog telah menemukan bahwa memiliki koneksi yang mendalam seperti itu dapat sangat meningkatkan kesejahteraan emosional kita. Hal ini memberi kita rasa memiliki dan dapat meningkatkan kebahagiaan serta mengurangi stres.
6. Mereka memilih menghadapi rasa takut, bukan menghindarinya
Orang yang dewasa secara emosional memahami bahwa satu-satunya cara untuk mengatasi rasa takut adalah dengan menghadapinya secara langsung. Mereka tahu bahwa menghindari rasa takut hanya memberi rasa takut lebih banyak kekuatan atas kita.
Di sisi lain, menghadapi rasa takut memungkinkan untuk mengambil kendali dan membuktikan kepada kita bahwa kita lebih kuat.
7. Mereka memilih pengembangan diri daripada stagnasi
Orang yang matang secara emosional memahami bahwa selalu ada ruang untuk tumbuh dan berkembang. Mereka tidak takut mengakui kelemahan atau kekurangan dan secara aktif mencari cara untuk memperbaiki diri.
Mereka tahu bahwa pengembangan diri adalah proses yang berkelanjutan, bukan tujuan akhir. Mereka membaca buku, menghadiri workshop, mencari masukan, dan terus-menerus mendorong diri keluar dari zona nyaman. Mereka berusaha untuk belajar, berkembang, dan tumbuh setiap hari.
Psikologi mengatakan kepada kita bahwa orang yang terlibat dalam aktivitas pengembangan diri lebih mungkin mengalami emosi positif dan kurang kemungkinan mengalami depresi dan kecemasan.
8. Mereka memilih untuk hidup di masa kini daripada terjebak di masa lalu atau khawatir tentang masa depan.
Jika ada satu hal yang dipahami oleh orang yang matang secara emosional, itu adalah pentingnya hidup di masa kini. Mereka tahu bahwa terjebak di masa lalu atau khawatir tentang masa depan tidak berguna selain menyebabkan stres dan kecemasan yang tidak perlu.
Sebaliknya, mereka fokus pada saat ini. Mereka menghargai momen sekarang apa adanya, tanpa membiarkan penyesalan masa lalu atau kecemasan masa depan mengaburkan penilaian hidup.
Posting Komentar