Bahlil Umumkan Investasi ESDM Tembus Rp226,14 Triliun di Semester I/2025

Bahlil Umumkan Investasi ESDM Tembus Rp226,14 Triliun di Semester I/2025

wartamoro.com,JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (Kementerian ESDM) mencatat realisasi investasisektor ESDM mencapai 13,9 miliar dolar AS atau setara dengan 226,14 triliun rupiah (asumsi kurs 16.269 rupiah per dolar AS) dalam semester I/2025.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan, angka tersebut meningkat dibanding pencapaian pada semester I/2024 yang mencapai US$11,2 miliar atau Rp182,21 triliun. Ia juga mengungkapkan, investasi pada semester I/2025 sebagian besar berada di sektor mineral dan batu bara (minerba) serta minyak dan gas bumi (migas).

"Sebagian besar dari ini [investasi] berada di sektor pertambangan dan migas. Ini adalah investasi kami. Jadi, US$13,9 miliar setara dengan hampir Rp200 triliun. Investasi kami di bidang ESDM mencapai lebih dari Rp200 triliun," ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Sementara itu, pelaksanaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor ESDM mencapai Rp138,8 triliun pada semester I/2025. Realisasi PNBP sektor ESDM ini telah mencapai 54,5% dari target APBN 2025 yang sebesar Rp254,5 triliun.

Berdasarkan pendapat Bahlil, PNBP di sektor ESDM menyumbang 10%-12% dari keseluruhan penerimaan negara.

"Maka ESDM ini merupakan salah satu kunci bagaimana negara dapat memperoleh pendapatan sekaligus menjalankan amanat pasal 33," katanya.

Secara lebih rinci, realisasi PNBP sektor minerba mencapai Rp74,2 triliun, yaitu 59% dari target APBN 2025 untuk sektor tersebut yang bernilai Rp124,7 triliun. Sektor minerba menjadi kontributor terbesar PNBP pada periode ini.

Setelah pencapaian, sektor yang memberikan kontribusi terbesar kedua dalam PNBP adalah migas dengan nominal Rp57,3 triliun dari target tahun ini sebesar Rp121 triliun.

Selanjutnya, PNBP dari sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mencapai Rp1,09 triliun dari target sebesar Rp2,19 triliun.

Bahlil mengatakan, pencapaian PNBP pada semester pertama tahun ini mampu melebihi target APBN meskipun terjadi ketidakstabilan harga minyak dan penurunan harga komoditas batu bara.

"Harga batu bara mengalami penurunan, namun kami berupaya tetap mencapai angka Rp254,5 triliun. Ini adalah target yang diberikan oleh Presiden, yaitu agar PNBP tidak turun. Bagaimana caranya, maka kita lakukan ini," katanya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama