
wartamoro.comWarren Buffett, investor terkenal yang dikenal sebagai Oracle of Omaha, merupakan contoh nyata bahwa ketajaman pikiran pada usia tua tidak selalu memerlukan diet ketat atau rutinitas yang luar biasa.
Pada usia 94 tahun, Buffett masih aktif memimpin perusahaannya, mengambil keputusan penting, serta memengaruhi dunia investasi global melalui ketajaman pikirannya yang luar biasa.
Yang menarik, gaya hidup Warren Buffett tidak sesuai dengan bayangan kesehatan yang biasanya dipahami.
Ia tidak mempercayai jus hijau, yoga pagi, atau pola makan rendah gula.
Sebaliknya, kegiatannya melibatkan Coca-Cola, makanan cepat saji, dan permainan kartu.
Namun di balik ke sederhanaannya, tersimpan pola pikir dan kebiasaan yang ternyata sangat berpengaruh dalam menjaga kemampuan otak tetap tajam.
Lalu, apa saja kebiasaan Warren Buffett yang menjaga ketajamannya di usia tua?
Kebiasaan Warren Buffet
Paling tidak terdapat delapan kebiasaan Warren Buffett yang mungkin terdengar aneh, bahkan bertentangan dengan anggapan umum mengenai gaya hidup sehat.
Namun justru kebiasaan-kebiasaan tersebut yang diyakini berpengaruh besar dalam menjaga ketajaman pikirannya serta membuatnya tetap berkarya meskipun telah mencapai usia hampir seratus tahun.
Dikutip dari Times of India, berikut kebiasaan sehari-hari Warren Buffet, antara lain:
1. Menghabiskan 8 jam sehari untuk tidur
Pada saat banyak CEO bangga dengan kebiasaan bangun pagi, Buffett justru menghargai kualitas istirahat yang baik.
Ia memutuskan untuk tidur lelap selama delapan jam setiap malam.
"Saya tidak suka mulai bekerja pukul 4 pagi," kata Buffett kepada PBS News Hour pada tahun 2017.
Penelitian ilmiah juga mendukung kebiasaan ini, bahwa tidur yang cukup terbukti menjaga fungsi otak dan memperpanjang usia harapan hidup.
2. Latihan otak melalui permainan bridge
Meski sibuk mengelola perusahaan yang bernilai triliun dolar, Buffett tetap menyisihkan waktu untuk bermain bridge, permainan kartu strategis yang menjadi kesukaannya.
Ia menganggap permainan ini sebagai salah satu metode terbaik untuk menjaga pikiran tetap segar.
"Jembatan adalah olahraga terbaik bagi otak," kata Buffett kepadaThe Washington Post.
3. Perhatikan hal-hal yang kamu sukai
Salah satu keunggulan Buffett ialah kemampuannya untuk menolak hal-hal yang tidak ia sukai.
Ia sangat memilih waktu yang digunakan dan lebih memutuskan untuk berkonsentrasi pada hal-hal yang disukainya.
"Saya hampir tidak pernah melakukan sesuatu yang tidak saya suka," katanya kepada para pemegang saham pada tahun 2001.
Meskipun sahabat dekatnya, Bill Gates, pernah menyebutkan bahwa terkadang Buffett benar-benar tidak melakukan apa-apa, hal ini merupakan bagian dari strateginya dalam menjaga ketenangan pikiran.
4. Membaca selama 5-6 jam setiap hari
Salah satu kebiasaan yang paling menonjol dari Buffett adalah lamanya waktu yang dia habiskan untuk membaca.
Ia menghabiskan waktu 5 hingga 6 jam setiap hari untuk mempelajari berbagai topik terkait bisnis dan investasi.
"Kami merasa bahagia ketika memikirkan isu bisnis atau investasi," katanya dalam bukuBecoming Warren Buffett.
Studi menemukan bahwa membaca secara rutin dapat memperlambat penurunan kemampuan kognitif dan meningkatkan ketajaman pikiran.
5. Pandai bersyukur
Kunci lain yang mendukung kebahagiaan Buffett adalah rasa terima kasih.
Pada rapat tahunan Berkshire Hathaway tahun 2008, ia menyampaikan bahwa menghargai hal-hal baik dalam kehidupan membuatnya tetap merasa bahagia.
"Kita memiliki mitra yang luar biasa, manajer yang hebat, serta keluarga yang baik. Bagaimana mungkin kita merasa marah karena kehidupan ini penuh dengan begitu banyak hal?" katanya sambil bercanda mengunyah permen.
6. Menghibur diri dengan mengonsumsi makanan cepat saji
Mungkin terdengar mengejutkan, tetapi Buffett tidak mengikuti pola makan sehat seperti yang dijelaskan dalam buku-buku diet.
Ia justru menghabiskan harinya dengan lima kaleng Coca-Cola, sarapan dari McDonald's, dan camilan manis dari See's Candies.
Ia menyukai burger, hot dog, kue kering, dan es krim. Bahkan, ia kerap menambahkan banyak garam ke makanannya hingga mantan CEO Wells Fargo menggambarkannya sebagai "badai salju".
Menariknya, Buffett juga melakukan investasi besar di perusahaan seperti Coca-Cola, Dairy Queen, dan Kraft Heinz.
7. Terus mengambil pelajaran dari berbagai sumber
Dilansir dari Inc.com(7/9/2023), dia pernah menceritakan kegiatan sehari-harinya yang sangat sederhana.
"Saya hanya duduk di kantor dan membaca sepanjang hari," katanya.
Namun, di balik kebiasaan tersebut, terdapat satu aspek penting yang sering kali diabaikan, yaitu hubungan antar sesama manusia.
Warren Buffett memang seorang yang terus belajar sepanjang hidupnya, tetapi ia juga menyadari bahwa membangun jaringan dan menjalin hubungan yang tepat sebanding pentingnya dengan pengetahuan itu sendiri.
Buffett tidak hanya membaca buku. Ia juga mempelajari orang, situasi, dan kesempatan. Hal ini yang menjadi dasar kecerdasannya dalam berinvestasi.
8. Menciptakan koneksi dengan individu yang berpikir tajam
Rahasia keberhasilan Warren Buffett terletak pada dua hal, yaitu pengetahuan dan hubungan.
Ia memahami apa yang harus dipelajari, siapa yang perlu dihubungi, dan kapan saatnya untuk mendengarkan.
Pemahaman yang mendalam sering kali diperoleh melalui bantuan orang lain, meskipun pengetahuan bisa ditemukan sendiri.
Studi menemukan bahwa bergantung pada internet dapat menciptakan ilusi pemahaman, merasa mengerti hanya karena tahu di mana mencari informasi.
Inilah alasan mengapa membangun hubungan dengan individu yang tepat sangat penting. Mereka mampu memberikan perspektif yang tidak bisa ditemukan melalui pencarian di Google.
Membaca membuat seseorang menjadi lebih cerdas. Namun, membangun hubungan dengan orang-orang yang bijaksana dan belajar dari mereka akan menjadikan seseorang lebih arif.
Posting Komentar